Page 126 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 126

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007

               tasnya. Karena itu, hak ini tidak bisa dicabut.
                   Sebagaimana galibnya pemegang hak pengelolaan
               publik, maka pemegang hak pengelolaan komunitas mem-
               punyai kewenangan untuk mengaloksikan dan mengatur
               peruntukan dan penggunaan tanah dan sumber daya ter-
               masuk memberikan hak-hak pemanfaatan tanah kepada
               anggota komunitas sesuai dengan pranata lokalnya. Dengan
               cara semacam ini maka pengakuan terhadap tanah-tanah
               komunal itu di satu sisi tidak akan mengganggu sistem sosial
               di dalam komunitas, bahkan bisa memperkuat kapasitas
               masyarakat untuk melakukan pengaturan sendiri (self-regu-
               lation) terhadap wilayahnya secara bertanggung jawab. Di
               sisi yang lain pengakuan model ini juga lebih memberikan
               perlindungan hukum dari pada sekedar pencatatan dalam
               buku tanah atau peta wilayah.
                   Dengan kata lain, pengembangan konsep hak pengelo-
               laan komunitas juga bisa menjadi titik masuk yang baik
               bagi terwujudnya pembaruan agraria yang mampu men-
               dorong pembagian kekuasaan yang adil antara negara dan
               rakyat serta mendukung penguatan pengaturan lokal dalam
               ranah penguasaan tanah dan sumber daya alam.




               Daftar Pustaka

               Arsyad, I.B. 2005, ‘Potret Perlawanan Orang Tertindas
                       (Studi Kasus Perkebunan PT.LOnsum vs Orang
                       Kajang’. Hal.763-774 dalam Tanah Masih di Langit:
                       Penyelesaian Masalah Penguasaan Tanah dan
                       Kekayaan Alam di Indonesia yang Tak Kunjung
                       Tuntas di Era Reformasi. Jakarta: Yayasan Kemala.

                                                                   79
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131