Page 121 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 121

M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)

              alam, serta lembaga yang menjalankan dan mene-
              gakkan aturan termasuk menyelesaikan konflik. Ciri
              ini meneguhkan premis bahwa sistem tenurial lokal adalah
              konfigurasi relasi sosial-politik yang kompleks dalam
              sebuah komunitas. Dengan demikian persoalannya bukan
              sekedar relasi manusia dengan tanah. Tanah hanyalah
              sekedar arena dimana aturan-aturan lokal tumbuh dan
              dikembangkan. Pengakuan terhadap sistem tenurial lokal
              karenanya tidak bisa dilihat sebagai pemberian hak atas
              tanah semata melainkan bagaimana pengakuan itu
              sekaligus memberikan ruang bagi tumbuh dan berjalannya
              aturan-aturan lokal tersebut.
            • Pranata penguasaan tanah dan sumber daya alam
              umumnya didasarkan pada nilai-nilai yang diwarisi
              dari generasi ke generasi.  Karena kondisi ini maka
              tidaklah mudah mengubah sistem tenurial lokal tanpa
              perubahan pada nilai-nilainya. Introduksi pranata baru
              sering tidak mampu membuat perubahan bahkan men-
              ciptakan benturan dengan pranata lama karena belum
              teringegrasi ke dalam alam pikiran warga komunitas. Pro-
              yek-proyek pensertifikatan tanah individual misalnya
              merupakan contoh yang sangat jelas menggambarkan
              bagaimana pranata baru dalam penguasaan tanah dapat
              menimbulkan konflik dalam komunitas lokal.


            III. Pembaruan Agraria dan Sistem Tenurial Lokal:
                Pengakuan dan Perlindungan seperti apa yang
                dibutuhkan?
                Penelitian klasik tentang sistem pertanahan di Indone-
            sia telah menyimpulkan bahwa penguasaan komunal men-

            74
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126