Page 116 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 116

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007

               keragaman budaya bangsa atas sumber daya agraria. Kini,
               lima tahun setelah TAP MPR tersebut diterbitkan, apakah
               yang terjadi terhadap segala bentuk sistem tenurial lokal?
               Apakah ada perubahan yang progresif dalam hal pengakuan
               dan perlindungan sistem-sistem tersebut di tengah terus ber-
               gantinya kebijakan dan munculnya inisiatif dan program-
               program yang dialamatkan pada terlaksananya pembaruan
               agraria? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini maka
               dalam tulisan ini saya akan menampilkan beberapa pokok
               bahasan. Pertama, pembahasan tentang konsep dasar dan
               prinsip-prinsip utama dalam sistem tenurial lokal di Indo-
               nesia. Setelah itu akan diulas juga beberapa kesalahkaprahan
               dalam memahami konsep dan prinsip-prinsip tersebut. Ke-
               dua, pembahasan tentang urgensi pengakuan dan per-
               lindungan sistem tenurial lokal dalam upaya melaksanakan
               pembaruan agraria serta beberapa acuan yang bisa digunakan
               dalam upaya memberikan pengakuan dan perlindungan
               tersebut. Terakhir, tulisan ini akan ditutup dengan mena-
               warkan sebuap opsi bagi bentuk pengakuan sistem tenurial
               lokal yang dapat ditegakkan (enforceable) namun tidak meng-
               ingkari prinsip-prinsip dasar dari sistem tersebut.


               II. Salah Kaprah terhadap Sistem Tenurial Lokal
                   Istilah sistem tenurial lokal yang digunakan di sini
               mengacu pada konsep tentang seperangkat relasi sosial
               dalam sebuah komunitas terkait dengan penguasaan
               terhadap tanah dan sumber daya alam. Secara sederhana,
               relasi itu terwujud dalam bentuk hak atau hubungan hukum
               antar orang/kelompok dengan obyek tanah/sumber daya.
               Karenanya dikenali pula dengan konsep ‘a bundle of rights’

                                                                   69
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121