Page 114 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 114

MEMPERTANYAKAN POSISI SISTEM
                TENURIAL LOKAL DALAM PEMBARUAN
                          AGRARIA DI INDONESIA
                                   Myrna Safitri*









               I. Pendahuluan
                   Dua belas September 1960, di hadapan Sidang DPR-
               GR, Menteri Agraria Indonesia saat itu, Sadjarwo, menyam-
               paikan pidato pengantar dalam rangka penyerahan Ran-
               cangan Undang-Undang Pokok Agria. Dalam pidato itu,
               Sadjarwo menegaskan bahwa rancangan undang-undang ini
               merupakan sebuah perjuangan untuk melepaskan diri dari
               sistem hukum agraria lama yang bersifat feudal dan cende-
               rung melayani kepentingan pemodal asing. Oleh karena itu,
               hukum yang baru ini dengan tegas meneguhkan posisinya
               sebagai penentang kapitalisme dalam penguasaan tanah dan
               sumber daya alam lainnya. Untuk itu semua maka hukum
               adatpun dijadikan dasar utama dalam pembentukan hukum


                 *)  Sekretaris Badan Pengurus HuMa dan Peneliti pada Proyek Indo-
               nesian-Netherlands Studies on Decentralization of the Indonesia
               ‘Rechtstaat’ and its impact on ‘Agraria’ (INDIRA).

                                         67
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119