Page 115 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 115

M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)

            agraria nasional. Pelaksanaan hak-hak adat terhadap tanah
            dan sumber daya alam (hak ulayat atau hak-hak yang dise-
            but dengan nama lain) diakui, meskipun harus dibatasi
            dengan sejumlah persyaratan.
                Pada praktiknya kemudian, pengakuan pemerintah
            terhadap hak-hak adat itu sangat jarang ditemukan atau
            hampir tidak pernah terjadi. Perampasan hak-hak adatlah
            yang justru banyak dilakukan dengan dalih untuk melayani
            kepentingan pembangunan yang dijalankan oleh kaum
            pemodal baik dari dalam maupun luar negeri. Kapitalisasi
            tanah dan sumber daya alam –sesuatu yang sejatinya ingin
            dihapuskan oleh UUPA- terjadi atas beban rusaknya tatanan
            sistem tenurial masyarakat. Penyimpangan tafsir terhadap
            UUPA menjadikan pembaruan agraria sebagai sebuah
            agenda penting yang ingin dijalankan melalui undang-
            undang ini tidak berhasil dilakukan. Inilah yang menjadi
            alasan bagi terbitnya Ketetapan MPR tentang Pembaruan
            Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam (TAP MPR
            No.IX/MPR/2001). Ketetapan ini adalah landasan bagi
            peraturan perundang-undangan tentang pembaruan agraria
            dan pengelolaan sumber daya alam.
                Dengan mengartikan pembaruan agraria sebagai suatu
            proses yang berkesinambungan berkenaan dengan penataan
            kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan peman-
            faatan sumber daya agraria, dilaksanakan dalam rangka
            tercapainya kepastian dan perlindungan hukum serta
            keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia,
            TAP MPR No.IX/MPR/2001 menetapkan salah satu prinsip
            dalam pembaruan agraria itu adalah pengakuan, penghor-
            matan dan perlindungan hak masyarakat hukum adat dan

            68
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120