Page 135 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 135
M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)
dari bawah—yakni struktur di masyarakat sendiri yang
melemahkan dirinya sendiri seperti budaya malas, gampang
dipecah-belah, dan sebagainya.
Mengingat fakta juga menyatakan bahwa masih banyak
rakyat miskin berada di daerah pedesaan (sekitar 75 persen)
dan mayoritas rakyat pedesaan adalah petani, maka pembi-
caraan mengenai pembaruan agraria ini sangatlah krusial.
Di Indonesia sendiri, Sekitar 46 persen dari angkatan kerja
secara formal terdaftar bermatapencaharian petani, semen-
tara jumlah petani di Indonesia diyakini kurang lebih 60
persen dari total penduduknya—dan mayoritas tinggal di
desa.
Struktur kepemilikan sumber daya agraria dewasa ini
Struktur kepemilikan sumber daya agraria secara makro
saat ini adalah cermin dari kebijakan Bank Dunia tentang
tanah yang dituangkan dalam strategi besar (grand strategy)
pembangunan baru pada tahun 2002. Strategi ini dijabarkan
dalam dua dokumen Bank Dunia yaitu LPRR (Land Policy
Research Report) dan Land Policies for Growth and Poverty Re-
duction.
Jika di era sebelumnya struktur kepemilikan sumber
daya agraria didominasi feodalisme dan tanah umumnya
dikuasai oleh tuan-tuan tanah atau penguasa, maka sesung-
guhnya perkembangannya pasca masa kerajaan hingga
jaman negara tidak terlalu banyak berubah. Struktur kepe-
milikan sumber daya agraria saat ini masih juga timpang,
dengan fakta bahwa masih banyak petani kecil dan tak
bertanah di seluruh dunia. Hal ini berakibat pada jumlah
rakyat miskin di seluruh dunia yang malah meningkat.
88