Page 168 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 168
Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007
nahan. Untuk itu, sebagai sumber penghidupan rakyat pada
umumnya dan para petani khususnya, perlu dilakukan upaya
penanganan yang lebih instensif. Upaya yang telah dilakukan
untuk memperbaiki hubungan antara manusia dengan sum-
ber daya alam berupa tanah ini disebut dengan Agrarian
Reform atau Landreform (pembaruan agraria/pertanahan).
Pengertian agrarian reform atau landreform secara khusus
adalah sebagai upaya yang luas dari Pemerintah yang men-
cakup berbagai kebijakan pembangunan melalui redistribusi
tanah. Terminologi ini juga sering dipakai untuk menun-
jukkan peralihan kepemilikan tanah dari kelompok minoritas
yang memiliki tanah secara berlebihan (misalnya tanah per-
kebunan, plantation, dan agribisnis), yang disebut tuan tanah
atau kaum feodal, kepada orang atau kelompok orang yang
berkerja pada lahan tersebut (buruh tani). Sedangkan me-
2
nurut Ghimire, Landreform didefinisikan sebagai perubahan
besar dalam struktur agraria, yang membawa peningkatan
akses petani miskin pada lahan, serta kepastian penguasaan
(tenure) bagi mereka yang menggarap lahan. Termasuk juga
akses pada input pertanian, pasar serta jasa-jasa dan kebu-
tuhan pendampingan lainnya. 3
Ditinjau dari perspektif politis, kebijakan agrarian re-
form/landreform sangat penting untuk dilaksanakan, hal ini
sebagaimana dikemukakan oleh Ghimire bahwa asumsi dam-
pak dari dilaksanakannya program landreform, yaitu: “Land-
2 www.wikipedia.org.
3 Krishna B. Ghimire, Land Reform & Peasant Livelihoods: The Social
Dinamics of Rural Poverty & Agrarian Reform in Developing Countries,
(London-UK : ITDG Publishing, 2001), p. 8.
121