Page 173 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 173

M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)

                Mengacu pada seluruh uraian tersebut di atas, setidak-
            nya terdapat tiga permasalahan penting yang menjadi un-
            derscore dalam pembahasan makalah ini, yaitu pertama, imple-
            mentasi dan tindak lanjut program pembaruan agraria
            sebagaimana telah ditetapkan dan ditentukan dalam UUPA;
            kedua, pembaruan  agraria pada saat ini dalam kaitannya
            dengan ekses globalisasi, demokrasi dan desentralisasi seba-
            gai akibat adanya reformasi di Indonesia; dan ketiga, Politik
            legislasi dalam pembaruan agraria.


            IV. Masalah Pokok: Implementasi Pembaruan Agraria
                UUPA 1960

            A. Program Pembaruan Agraria Sesuai UUPA 1960
                Kebijakan Pembaruan Agraria secara yuridis-formal,
            telah ada sejak ditetapkannya UUPA sebagai umbrella act
            dalam regulasi pertanahan di Indonesia. Dengan demikian
            segala peraturan perundang-undangan di bidang agraria tidak
            boleh inkonsisten dengan UUPA ini, termasuk pelaksanaan
            landreform. Adapun dasar hukum pelaksanaan landreform
            sebagaimana dalam UUPA secara rinci dapat diuraikan
            sebagai berikut:
            a.  Pasal 7 menyatakan: bahwa untuk tidak merugikan

                kepentingan umum, maka pemilikan dan penguasaan
                tanah yang melampaui batas tidak diperkenankan;


            Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Dya Alam sebagai sumber
            hukum hingga semua isi TAP No. IX Tahun 2001 diterjemahkan  ke dalam
            peraturan perundang-undangan. Demikian pula, TAP MPR No. V Tahun
            2003 tentang Saran kepada Lembaga Tinggi Negara, meminta agar segera
            merealisasikan TAP MPR No. IX Tahun 2001.

            126
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178