Page 176 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 176

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007

               4) Tanah  Absentee; disebut juga dengan istilah tanah
                   guntai adalah tanah pertanian yang terletak di luar
                   kecamatan tepat tinggal pemiliknya. Pemilika tanah
                   secara absentee dilarang sebagaimana diatur dalam Pasal
                   10 UUPA Jo. PP No. 41 Tahun 1964, PP No. 4 Tahun
                   1977 Jo. Permendagri No. 15 Tahun 1974.
               5) Ganti Kerugian; Pemilikan tanah objek landreform
                   yang terkena ketentuan kelebihan maksimum dan ab-
                   sentee akan diberi ganti kerugian berbentuk uang apabila
                   tanahnya dambil oleh negara untuk keperluan redistri-
                   busi tanah. Pengecualiannya, adalah terhadap pelang-
                   garan ketentuan undang-undang, misalnya pelanggaran
                   mengenai batas maksimum , tidak diberi ganti kerugian
                   dalam bentuk apapun. Adapun tata cara penghitungan-
                   nya merefer pada Pasal 6 PP No. 224 Tahun 1961 Jo.
                   Peraturan Ditjen Agraria  No. 4 Tahun 1967.
               6) Konsolidasi Tanah;  yaitu kebijakan pertanahan
                   mengenai penataan kembali penguasaan dan penggu-
                   naan tanah serta usaha pengadaan tanah untuk kepen-
                   tingan pembangunan yang bertujuan untuk mening-
                   katkan kualitas lingkungan hidup/pemeliharaan sumber
                   daya alam, dengan melibatkan partisipasi masyarakat
                   secara langsung. Hal ini diatur dalam Pasal 2 UUPA Jo.
                   UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemu-
                   kiman Jo. PP No. 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan
                   Pembagian Tanah dan Pemberian Ganti Rugi Jo.
                   Peraturan Kepala BPN No. 4 Tahun 1992 tentang
                   Konsolidasi Tanah.
                   Namun disayangkan, semangat pembaruan agraria
               sebagaimana terkandung dalam UUPA tersebut di atas,

                                                                  129
   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181