Page 180 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 180
Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007
petani miskin).
Periode emas ini berakhir tahun 1990-an ketika faham
neo-liberalisme menjadi dominan dalam kebijakan-kebi-
jakan negara industri kaya, yang mempropaganda negara
berkembang bahwa mekanisme pasar sebagai paling efektif
dalam penanggulangan pola distribusi yang timpang.
Negara-negara berkembang yang berada di bawah tekanan
beban hutang yang berat dan resesi ekonomi, tidak mem-
punyai pilihan ketika ditekan oleh World Bank dan IMF
untuk menerapkan program structural adjustment dengan
imbalan kredit. Dengan mengacu pada mekanisme pasar
dalam melakukan kebijakan di bidang agraria, peran
pemerintah menjadi tereduksi. Program pembaruan agraria
menjadi bergeser dari Institutional Based Reform/Redistributif
Landreform (RLF) menjadi Market Based Landreform/Land
Market Reform (LMR). 11
Pengalaman pendekatan Land Market Reform sampai kini
tidak banyak memberi harapan bagi petani miskin. Pemilik
tanah pada umumnya hanya menjual lahan kualitas rendah
namun dengan harga tinggi. Hal ini disebabkan karena
adanya permintaan dan adanya monopoli politik oleh
golongan tuan tanah. Karena itu, membeli tanah bagi kelas
12
petani tanpa tanah boleh dikatakan tidak mungkin. Secara
empirical, memperlihatkan terjadinya peningkatan tajam har-
ga tanah sejajar dengan ditempuhnya strategi neo-liberal.
Selain itu, petani tidak mampu membeli tanah melalui
mekanisme pasar (seandainya ada yang menjual dengan
11
Ghimire, Op Cit, p. 20.
12 Ibid.
133