Page 184 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 184

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007

               pengembangan kemampuan ekonomi usaha kecil, menengah
               dan koperasi serta masyarakat luas. Tanah sebagai basis
               usaha pertanian diutamakan penggunaannya bagi pertum-
               buhan pertanian rakyat. 15


               VI. Politik Legislasi untuk Pembaruan Agraria

               A. Big Bang Reform
                   Sebelum Indonesia memasuki era reformasi, masya-
               rakat Indonesia cenderung menjustifikasi bahwa peran DPR
               tidak begitu terlihat signifikan. Bahkan boleh dikatakan
               tidak berperan. Sebaliknya praktek kedudukan Pemerintah
               di bawah UUD 1945 terlalu kuat dan kurang menjamin
               demokrasi.
                   Demikian pula halnya dalam menjalankan fungsi legis-
               lasinya, kedudukan DPR berada subordinate atau di bawah
               Presiden. Sehingga DPR tidak mempunyai kekuasaan dan
               otoritas penuh dalam menjalankan fungsi legislasinya sehu-
               bungan dengan pembentukan atau penyusunan peraturan
               perundang-undangan. Hal ini ditegaskan secara eksplisit di
               dalam ketentuan Pasal 5 UUD 1945 (sebelum amandemen)
               dimana pada pokoknya ditentukan bahwa Presiden meme-
               gang kekuasaan membentuk Undang-undang dengan per-
               setujuan DPR.
                   Akan tetapi setelah era reformasi ini, terjadi perubahan
               paradigma yang sangat fundamental yang berimplikasi pada
               proses penguatan parlemen dengan trigger-nya adalah adanya
               amandemen terhadap UUD 1945. Sebagaimana ditentukan



                 15  Ibid

                                                                  137
   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189