Page 187 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 187

M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)

                konflik menjadi prasyarat yang tidak bisa ditawar.
                Dalam kerangka politik hukum, sebenarnya kita sudah
                punya Ketetapan MPR RI No IX/MPR/2001 tentang
                Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumberdaya Alam.
                Ketetapan MPR ini dapat menjadi kerangka pokok
                upaya menyelesaikan aneka konflik agraria;
            2) Semangat yang terkandung dalam UUPA adalah untuk
                melindungi kaum tani dari ancaman perampasan hak
                atas tanah dari pihak luar. Semangat untuk membawah
                bangsa ini menjadi bangsa yang merdeka dan mandiri
                dari dominasi dan pengaruh kapitalisme dan imprialisme
                yang telah terbukti menyengsarakan rakyat Indonesia.
                Untuk itu, UUPA masih relevan dan perlu untuk diper-
                tahankan;
            3) Dari segi politik legislasi UUPA yang inti, semangat,
                dan isinya masih sangat relevan, namun karena “produk
                lama”, tidak ada semangat dan komitmen kuat untuk
                melaksanakannya secara konsisten dan konsekuen.
                Untuk itu politik legislasi masa kini seyogyanya dapat
                memperbaharui “kemasan” UUPA direvitalisasi ke
                dalam “UU Pembaruan Agraria” yang baru menggan-
                tikan UUPA No 5/1960, walaupun dengan kandungan
                landasan filosofis, sosiologis, politis, dan isi yang masih
                sangat relevan dari UUPA 1960 tetap dipertahankan
                dengan reformulasi pemutakhiran, perluasan, dan
                pendalaman sehingga lebih holistik dan komprehensif.
            4) Revisi lainnya terhadap kebijakan dalam bidang agraria,
                yang perlu dilakukan adalah perubahan atau revisi ter-
                hadap peraturan perundang-undangan yang bersifat sek-
                toral dan operasional, agar tidak terjadi  overlapping,

            140
   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192