Page 238 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 238
Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007
terlalu panjang, karena saudara tahu saya terlambat, jadi
minta maaf. Tetapi saya akan menyampaikan beberapa hal
penting.
Di berbagai kesempatan untuk mematangkan reforma
agraria atau pembaruan agraria nasional, beberapa hal telah
saya sampaikan. Yang pertama, program ini adalah kerja
kita bersama-sama, bukan kerja besarnya satu lembaga saja,
bukan kerjanya orang per orang. Tetapi ini adalah kerja besar
bangsa ini.
Yang belum pernah saya katakan secara utuh adalah
sebagai berikut. Program reforma agraria yang akan kita
jalankan minimal mencakup 5 (lima) hal.
Pertama, menata kembali pemanfaatan, penggunaan,
penguasaan dan pemilikan tanah di Indonesia. Sudah cukup
lama dari literatur yang saya baca, reforma agraria sejak
tahun 1972 sampai ke atas pengertian ini selalu diangkat di
dalam perdebatan yang ada di masyarakat: bahwa peman-
faatan, penggunaan, penguasaan dan pemilikan tanah di
Indonesia itu masih timpang. Ini adalah momentum bagi
kita untuk menata kembali. Oleh karena itu pemerintah
mengalokasikan di dalam kerangka ini 8,5 juta hektar. Apa-
pun yang akan kita lakukan nanti harus mengacu pada prinsip
pertama ini.
Kedua adalah meningkatkan kesejahteraan, kemak-
muran rakyat Indonesia. Dalam hal ini secara khusus seka-
ligus dikaitkan untuk mengatasi persoalan kemiskinan yang
ada di Indonesia. Yang notabene di dalam data statistik kita
paling banyak berada di pedesaan—67% berada di pedesaan
terutama berada di pulau Jawa, pulau Sumatera, dan pulau
Sulawesi. Jadi ini harus ditujukan dan diorientasikan ke sana.
191