Page 239 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 239
M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)
Ketiga untuk mengatasi persoalan pengangguran yang
ada di Indonesia.
Keempat, yang sangat penting artinya dan harus menjadi
bagian utuh dari reforma agraria atau gerakan pembaruan
agraria nasional adalah membuka akses bagi rakyat Indo-
nesia terhadap sumber-sumber ekonomi dan sumber-sumber
politik. Untuk memastikan kehidupan rakyat bisa berkem-
bang lebih baik. Kalau dibutuhkan akses untuk menyu-
arakan kepentingannya, dibutuhkan akses politik. Kalau
mengembangkan unit-unit tanahnya atau bidang-bidang
tanahnya, untuk pengembangan pertaniannya sebagai misal,
maka dibutuhkan permodalan teknologi, informasi. Ini
semua harus menjadi kerangka utuh di dalam kita mela-
kukan gerakan pembaruan agraria nasional.
Kelima adalah harus menjadi mekanisme sistematik,
mekanisme yang efektif, untuk mengatasi sengketa dan
konflik pertanahan di Indonesia.
Kalau melihat pilar-pilar ini maka ketika di tempat-
tempat lain saya menyatakan ini adalah kerja besar ber-
sama—hal ini sangat berlasan. Oleh karena itu, tidak ada
satu lembaga, orang per orang di negeri ini yang bisa meng-
klaim bahwa saya paling tahu, saya paling benar di dalam
kaitannya dengan gerakan pembaruan agraria nasional.
Dalam kerangka ini saya nyatakan bahwa untuk mema-
tangkan program besar ini kita perlu membangun konsensus
bersama bagaimana menjalankan pembaruan agraria secara
baik. Saya memberikan catatan agar konsensus yang kita
bangun dikembalikan kepada rakyat dan dikonsultasikan
dengan realitas yang ada di masyarakat dan dikaji berda-
sarkan kajian-kajian komperatif internasional. Sebagai
192