Page 179 - Seluk Beluk Masalah Agraria : Reforma Agraria dan Penelitian Agraria
P. 179
Gunawan Wiradi
demikian, maka hal ini akan mengingkari cita-cita dan aspirasi
kebangsaan dari para pendiri republik ini.
Selanjutnya, pada masa kepemimpinan Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) yang dipilih secara langsung oleh rakyat
pada pilpres 2004, agenda Reforma Agraria secara eksplisit
tercantum dalam visi misi pemerintahannya yang sekaligus
menjadi janji kampanyenya. Namun setelah terpilih, dalam
prosesnya perencanaan program tersebut mengalami jalan
yang tersendat-sendat. Sepanjang yang saya ketahui, ada
beberapa hal yang bisa dicatat pada masa pemerintahan SBY
ini.
1. Mandat kepada BPN untuk melakukan “penyempurnaan”
UUPA 1960 masih tetap berlaku, meski kemudian Kepala
BPN menyatakan akan mempertahankan UUPA 1960 se-
dangkan ketentuan yang belum diatur di dalamnya akan
dituangkan dalam UU tentang Pertanahan.
2. Pada tahun 2005 keluar Peraturan Presiden No. 36 tentang
pengadaan tanah untuk pelaksanaan pembangunan yang
mengundang berbagai reaksi keras masyarakat sehingga
akhirnya direvisi melalui Perpres No. 65/2006.
3. Keluar Perpres No. 10/2006 mengenai penataan ulang seca-
ra internal kelembagaan BPN di mana pelaksanaan land-
reform ditegaskan sebagai salah satu tugas pokok dan fungsi
BPN.
4. Pada tahun 2006, keluarlah apa yang disebut Program
Pembaruan Agraria Nasional (PPAN) oleh Badan Perta-
nahan Nasional (BPN) di bawah pimpinan Dr. Joyo Winoto.
Sampai dengan ditulisnya karangan ini, perencanaan dan
kerangka program PPAN masih terus disusun secara hati-
142