Page 266 - Seluk Beluk Masalah Agraria : Reforma Agraria dan Penelitian Agraria
P. 266
Epilog
dalam menggambarkan masyarakat kita, menurut penga-
laman saya, hal itu sering disebabkan oleh kesalahpahaman
dalam memakai suatu istilah yang kadang justru berasal
dari kesalahan peneliti kita sendiri atau para informan lokal.
2. Aspek-Aspek Manusiawi
a. Mereka berasal dari berbagai bangsa. Karena itu, bagaima-
na pun liberalnya mereka sebagai ilmuwan, bisa dimengerti
bahwa kadang-kadang budaya asalnya terbawa dalam sikap
dan perilakunya.
b. “Mankind is one”. Artinya, di mana pun, manusia itu sama,
dalam arti: ada yang pendiam, ada yang suka bicara; ada
yang serius, ada yang santai; ada yang dengan antusias dan
sukarela memberikan ilmunya, kadang tanpa diminta, “der-
mawan”; ada yang pelit, hanya menjawab seperlunya.
c. Namun di atas semuanya itu, pada umumnya, satu hal ada-
lah sama, yaitu bahwa mereka sangat menghargai disiplin
“waktu” walaupun memang ada yang ketat dan ada yang
sedikit toleran. Kecermatan tentang “waktu” inilah yang
kurang pada kita.
Demikianlah, tulisan-tulisan saya yang terkumpul dalam
buku ini merupakan gagasan-gagasan yang sebagian timbul
dari pelajaran yang saya peroleh berkat berinteraksi dan beker-
jasama dengan pakar-pakar asing.
Tulisan-tulisan tersebut dalam bentuk aslinya memang
merupakan tulisan yang disajikan dalam konteks dan/atau
forum yang berbeda-beda, tetapi kemudian dirakit dan dise-
laraskan oleh Sdr. Moh. Shohibiddin sebagai penyunting.
Karena itu, pada kesempatan ini saya perlu menyampaikan
229