Page 264 - Seluk Beluk Masalah Agraria : Reforma Agraria dan Penelitian Agraria
P. 264
Epilog
Sekalipun Pak Ben jauh lebih muda daripada saya, tetapi
saya banyak belajar dari dia.
Jika tak salah, pada tahun 1980/1981 Pak Ben pindah ke
Negeri Belanda, menjadi dosen di Institute of Social Studies
(ISS) di Den Haag (The Hague). Namun komunikasi tetap ter-
jaga, dan kami memang menjadi sahabat.
Ketika masih di SDP, Pak Ben turut menggarap data SDP
dan beberapa kali menulis bersama saya. Interaksi kami yang
intensif lagi berlangsung dalam proyek RNFE seperti telah
disinggung di depan dalam kerjasama ISS-PSP IPB-PPLH ITB
itu. Pak Ben sebagai koordinator merekrut timnya dan berke-
dudukan di Bandung. Tim ISS di Bandung ini (setelah proyek
RNFE selesai) kemudian menjadi lembaga penelitian
AKATIGA.
Walaupun dalam proyek RNFE ini saya tak sempat
menulis bersama Pak Ben, tetapi dua tulisan saya hasil studi
RNFE tersebut banyak menerima masukan berharga dari dia.
Akan terlalu panjang untuk menceritakan pengalaman saya
bergaul dengan Pak Ben ini. Karena itu, satu hal saja yang
memang selalu saya kenang, yaitu kritik-kritiknya. Kritik-kri-
tik Pak Ben selalu tajam, bahkan amat tajam, sehingga bagi
sebagian orang (termasuk C. Geertz melalui suratnya kepada
saya) bisa membuat gusar. Tetapi bagi saya tidak, melainkan
justru membuat saya senang karena dari situ saya dapat belajar
banyak.
Begitulah secara singkat beberapa contoh kenangan saya
bergaul dan bekerjasama dengan pakar-pakar mancanegara.
Kenangan sekedar kenangan. Tidak berguna boleh dibuang.
Namun jika isi berkenan di hati, silahkan membaca sekali lagi.
227