Page 123 - Problem Agraria, Sistem Tenurial Adat, dan Body of Knowledge Ilmu Agraria- Pertanahan (Hasil Penelitian Sistematis STPN 2015)
P. 123

Konflik di Perkebunan Eks. HGU PTPN II Sumatera Utara  105


              dan dikonversi menjadi tanaman pangan dan kebutuhan perang lainnya.
                  3.   Pasca Kemerdekaan
                  Adanya UU  Nasionalisasi  dimana Perusahaan Perkebunan  Nasional
              mempertahankan  luasan areal  kebun dari  dokumen  yang  telah ada,
              sementara areal yang diusahakan lebih kecil.
              -   Adanya SK redistribusi yang tidak dilanjuti dengan pendaftaran hak.
              -   Eforia otonomi daerah yang berbarengan dengan berakhirnya sebagian
                  areal perkebunan PTPN II.


                  Pada  tahun 1997  PTPN  II  mengajukan  permohonan  perpanjangan
              HGU  sebanyak 66 kebun,  dengan luas keseluruhan 62.214,79  ha,  yang
              berasal dari ex PTP IX sebanyak 54 kebun dengan luas 43.241,34 Ha; dan
              berasal dari PTP II sebanyak 12 kebun dengan luas tanah 18.973,45 ha. Letak
              obyek (66 kebun) tersebut terletak di 3 Kabupaten/kota yaitu di :
              a)  Kabupaten Deli serdang terdiri dari 48 kebun seluas 40.754,87 Ha;
              b)  Kabupaten Langkat terdiri dari 12 kebun dengan luas 21.221,40 ha; dan
              c)  Kota Binjai terdiri dari 6 kebun dengan luas 238,52 ha.
                  -   Pada  saat bersamaan  yaitu  pada  tahun 1997  bergulir  reformasi
                      yang  menyebabkan banyak kelompok masyarakat mengajukan
                      tuntutan/garapan/permohonan atas areal  PTPN  II  baik atas
                      dasar  hak  ulayat,  pengembalian  tanah  bekas  garapan  maupun
                      permohonan  pensiunan  karyawan  yang  ditandai  dengan
                      mengajukan surat pengaduan dan disertai unjuk rasa ke kantor
                      lembaga  eksekutif (Gubernur, Bupati/Walikota,  BPN)  dan ke
                      kantor legislatif (Kantor DPRPD-SU dan DPRD Kabupaten/Kota).
                  -   Menaggapi permasalahan tuntutan dan garapan rakyat/kelompok
                      masyarakat, maka Pemerintah Daerah Sumatera Utara,  dalam
                      hal  ini Gubernur Sumatera Utara mengambil kebijakan  yang
                      bertujuan  ganda untuk  menyelesaiakan perpanjangan  HGU
                      PTPN  II  dan  menyelesaiakan  permasalahan  tuntutan/garapan
                      masyarakat dengan menerbitkan Keputusan Gubernur Sumatera
                      Utara Nomor 593.4/065/K/2000 tanggal 11 Februari 2000 jo. No.
                      593.4/2060/K  Tahun 2000  tanggal  17 Mei 2000  tentang Panitia
                      Penyelesaian Perpanjangan HGU  PTPN  II  dan Penyelesaian
                      Masalah  Tuntutan/Garapan Rakyat  atas  areal  PTPN  II  yang
                      disebut PANITIA B PLUS.
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128