Page 94 - Problem Agraria, Sistem Tenurial Adat, dan Body of Knowledge Ilmu Agraria- Pertanahan (Hasil Penelitian Sistematis STPN 2015)
P. 94

Yahman, Akur Nurasa, Westi Utami
            76
            1. Okupasi Tanah Perkebunan

                Untuk  mendefinisikan  pengertian okupasi  tanah  perkebunan,  perlu
            disampaikan pengertian okupasi terlebih dahulu agar dapat pemahaman
            yang memadai. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, okupasi adalah
            pendudukan, penggunaan atau penempatan tanah-tanah kosong. Menurut
            Black’s  Law  Dictionary okupasi  adalah  :  “tindakan atau  proses dimana
            benda  riil  (misalnya  tanah)  dikuasai dan  dinikmati.  Dimana  seseorang
            menggunakan  kendali  fisik  atas  tanah  yang  pada  prinsipnya  menyita
            waktu, fikiran dan energi orang tersebut, terutama menjalankan usaha atau
            peerjaan rutinnya ayau pekerjaan apapun dlam rangka mendapatkan mata
            pencaharian”.
                Berdasarkan system hukum anglo saxon, okupasi didefinisikan sebagai
            sebuah  proses awal  pemilikan  hak atas  tanah.  Lebih  lanjut dikatakan
            bahwa di Inggris dan Amerika, seisin yang berarti pemilikan dalam suatu
            waktu atau dapat disamakan dengan okupasi  memiliki  makna  implikasi
            kekerasan tetapi lebih tepat jika diartikan pemilikan secara damai. Dengan
            kata lain seisin atau okupasi berarti pemilikan secara sederhana dan dapat
            diterapkan pada tanah dan barang bergerak serta dapat dikatakan seseorang
            memiliki tanah atau barang bergerak tersebut. Konsep ini berlaku sebelum
            abad ke-14. Namun secara bertahap seisin atau okupasi menjadi  konsep
            yang berbeda.

                Dari pembahasan diatas disimpulkan bahwa okupasi dimaknai sebagai
            penguasaan  fisik  secara  liar  (okupasi  illegal)  terhadap  sesuatu  (tanpa
            didasari hak pemilikan terhadap sesuatu tersebut). Ketika pengertian ini
            dihubungkan dengan tanah perkebunan maka pengertian tersebut menjadi
            okupasi  terhadap  tanah  perkebunan, dengan  kata  lain dapat dikatakan
            bahwa okupasi tanah perkebunan diartikan sebagai penguasaan fisik secara
            liar (okupasi illegal) terhadap tanah perkebunan.

            2. Bentuk Okupasi Tanah Perkebunan
                Untuk  mendeskripsikan  bentuk okupasi  tanah  perkebunan di
            Indonesia, perlu disampaikan riwayat  tanah perkebunan  tersebut secara
            kronologis, agar didapat pemahaman yang komprehensif. Menurut Julius
            Sembiring, dkk perkebunan di Indonesia berawal dari kedatangan Belanda.
            Secara garis besar, perkembangan tersebut dibedakan menjadi :
            a.  1619-1830,  periode  monopoli  perdagangan oleh VOC,  kendati  ada
                periode antara kedatangan Bangsa Perancis dan Inggris;
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99