Page 13 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 13

4.  Suku bangsa J awa, Sunda, Madura dan Bali, ada yang berdiam di
              kota-kota  dan  kebanyakan  berdiam  di  desa-desa  obyek pertani-
              '!n atau di pemukiman Transmigrasi.

            Bangsa  asing  misalnya  Cina  dan  Arab,  tinggal  di  kota-kota perda-
           gangan;  bangsa  Jepang  kebanyakan  di  obyek-obyek  pertambang-
            an ;  bangsa  Amerika  di  obyek-obyek perusahaan  pertanian  negara
            misalnya perkebunan kapas,  tebu/gula.

                Silsilah  raja-raja  di  Sulawesi Tenggara mengungkapkan bahwa
            kerajaan-kerajaan  Buton,  Wuna,  Konawe  dan  Mekongga  mempu-
            nyai  hubungan  kekeluargaan  dengan  kerajaan  Luwu  dan  Bone,
            bahkan  diakui  bahwa raja  pertama  dari kerajaan di Sulawesi Teng-
           gara  adalah  dari  keluarga  Sawerigading.  Dalam  pertumbuhan ma-
            syarakat  kerajaan-kerajaan  dj.  Sulawesi  Tenggara  banyak  berhu-
            bungan  dengan  Ternate,  sehingga  tidak mengherankan  kalau  Ter-
            nate sebagai kerajaan yang lebih kuat mempunyai pengaruh terten-
            tu atas  wilayah  Sulawesi  Tenggara.  Pengaruh Ternate itu terutama
            terhadap kerajaan Muna dan kesultanan Bu ton menjadi jalur meng-
            alirnya  agama  Islam  dari  Ternate memasuki Buton dan sekitarnya,
            yang  berlangsung  sekitar  pertengahan  a bad  ke-16.  Kebiasaan  dan
            kegemaran  bertanam  rempah-rempah  di Ternate, juga  diikuti oleh
            masyarakat  petani  di  Buton,  sehingga beberapa saat kemudian Bu-
            ton merupakan  penghasil  rempah-rempah  dalam  urutan ke  dua se-
            sudah Ternate (Maluku).
                Wilayah  kesultanan  Buton  yang  merupakan pintu  masuk  ke
            sumber rempah-rempah  terbesar di Maluku bagi pelayaran Belanda
            dari  Batavia, sangat  diperhitungkan  pengaruhnya baik oleh V.O.C.
            maupun  dari  kerajaan  Goa  yang mengaku  sebagai  pemegang hege-
            moni pelayaran  di  bagian timur nusantara.
                Usaha  keras V.O.C.  memaksakan monopoli perdagangan  pada
            pertengahan  a bad ke-1 7 menim bulkan perlawanan rakyat terhadap
            imperialisme  dan  kolonialisme  di Sulawesi Tenggara  dan perlawan-
            an-perlawanan  terjadi  pula pada saat imperialisme sebagai Pemerin-
            tah  Hindia  Belanda  berusaha  menaklukan  dan  menduduki  keraja-
            an-kerajaan  di  Sulawesi  Selatan  pada  awal  abad ke-20. Perlawanan
            rakyat  terjadi  pula  setelah  diumumkan  kemerdekaan  Indonesia
            melalui  Proklamasi  17  Agustus  1945, se bagai  konsekwensi  dalam


            4
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18