Page 153 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 153
Karena dianggap sebagai wadah perjuangan yang tepat untuk
menen tang imperialisme dan kolonialisme Belanda. segeralah
rakyat menerima kehadiran Partay Syarikat Islam Indonesia.
Penyadar, Muhammadiyah;Kepanduan Misbul Wathan dan lain-
lain.
Di zaman pendudukan J epang, rakyat Sulawesi Tenggara
tidak tinggal diam menanggung derita. Sementara organisasi-
organisasi perjuangan dilumpuhkan dan dibekukan dari kegiatan-
nya, dibarengi dengan berbagai macam aturan yang ditetapkan
pemerintah pendudukan J epang. Karena praktek-praktek pe-
nindasan yang luar biasa, rakyat menjadi sangat menderita. Akhir-
nya rakyat bangkit mengadakan perlawanan fisik. Pada tahun
1943 rakyat di Wanci/Wangi-Wangi Bunken Buton bangkit menye-
rang Gunco (Kepala Distrik) yang dianggapnya sebagai alat ke-
kuasaan J epang untuk menindas dan memeras rakyat. Perlawanan
dipimpin oleh La Ode Manirn dan La Ode Abdulu yang kemudian
berhasil ditangkap lalu dihukum mati di muka ribuan pasang mata
di Wanci. Di tempat lain seperti di Kolaka Utara (Distrik Patam-
panua) rakyat yang tergabung ke dalam PKR telah membunuh
seorang J epang yang bernama SAKATA karena bertindak tidak
senonoh terhadap masyarakat di sana. Pada tahun 1946, sedang-
kan di Kambobaru (Km. 8 dari Ko laka) lebih dah ulu telah menye-
rang dan menawan satu pleton tentara J epang pada tanggal 19
November 1945.
Dalam rangka mempertahankan kemerdekaan B'angsa dan
Negara Indonesia telah terjadi peperangan melawan NICA yang
berusaha mengembalikan penjajahan di Indonesia. Perlawanan-
perlawanan menentang NICA dipelopori oleh Pembela Keamanan
Rakyat (PK R) Kolaka, yang bermula dengan pertempuran sengit
me la wan NICA yang dipimpin oleh Letnan J. BOON . Perlawanan
terhadap NICA di daerah Kolaka telah memakan waktu yang
panjang dan nan ti dirasakan tenang dari suasana perlawanan
setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia pada tanggal
27 Desember 1949.
Semua bentuk perlawanan terhadap imperialisme dan kolo-
nialisme di Sulawesi Tenggara, secara fisik memang mengalami
kegagalan. namun secara psykhis dan moril, pengaruhnya amat
144