Page 152 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 152

BAB  VII
                                 PENUTUP

              Tiga  setengah  abad  lamanya  bangsa  Indonesia  terjajah  oleh
         imperialisme  dan  kolonialisme  belum  termasuk  pendudukan
         Jepang  selama  tiga  setengah  tahun."  Tetapi  tidak  selama  itu  pula
         bangsa  penjajah  menduduki  daerah-daerah  di  Sulawesi  Tenggara.
         Walaupun  VOC  sudah  mengadakan  hubungan  dengan  kesultanan
         Buton  sejak  abad  ke-17 ,  tetapi  tidak  pemah  menetap  tinggal  di
         Buton  sebagai penguasa  atas  Buton.  Demikian pula halnya dengan
         lainnya.  i:'emerintah  Hindia  Belanda  pemah  mengadakan  perjan-
         jian  dengan  La  Mangu  yang  diakui  sebagai  pada  tahun  1858,
         namvn    perjanjian   itu   ditandatangani   di   luar   daratan
         Laiwoi  dan  kerajaan  Laiwoi  yang  dimaksud  sebenarnya  tidak
         pernah  terwujud  sampai  awal  abad  ke  20.  Yang  ada  pada  wak~:.1
         itu  adalah  kerajaan  Konawe  yang  dipimpin  oleh  Sulemandara
         Saranani.  Secara  resmi  Belanda  ti ba  dan  tinggal  se bagai  peme-
         rintah  penjajah  di  Sulawesi  Tenggara  nanti  terlaksana  pada  tahun
         1906, yaitu setelah  perang Bone selesai pada tahun  1905.
              Namun  demikian  perlawanan  terhadap  imperialisme  telah
         terjadi  sejak  abad  ke  I 7  dengan  aksi-aksi  menentang  tindakan
         penjajah  yang  timbul  di  Buton  dan  Muna.  Selanjutnya pada  awal
         abad  ke  20  di  saat  datang  untuk  memu lai  tindak  kekuasaannya
         sebagai  penjajah  telah  timbul  pula  perlawanan-perlawanan  di
         daerah  Mekongga  (Kolaka)  dan  kerajaan  Konawe  (Kendari).
         Perlawanan  baru  berakhir  setelah  penandatanganan  Lange  Yerk-
         laring  antara  Belanda  dengan  wakil-wakil  bangsawan  setempat
         pada tahun  19 17.
              Di  samping itu ,  pengaruh  pergerakan  nasional  yang  berpusat
         di  Jawa  telah  sampai  pula  di Sulawesi Tenggara. Organisasi-organi-
         sasi  pergerakan  nasionaL  baik  yang  bersifa t  politik  maupun
         sosial  dan  pendidikan,  mendirikan  cabang-cabangnya  di  Sulawesi
         Tenggara.


                                                                    143
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157