Page 160 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 160

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                berinisiatif untuk mengirimkan teks proklamasi ke Radio Siaran Bandung
                melalui kurirnya, Mohammad Adam.
                        Pada saat yang bersamaan, 18 Agustus pagi, di Bandung, Sakti
                Alamsyah, R.A. Darya, dan Sam Kawengke, menghadap para pimpinan
                Radio  Hosokyoku,  yang  didampingi  sejumlah  tentara  Jepang.  Dengan
                sopan  ketiga  pemuda  ini  meminta  kepada  pihak  Jepang  agar  studio
                diserahkan kepada Indonesia. Saat berlangsung pembicaraan, tiba-tiba
                terdengar letusan senjata api. Ternyata salah seorang anggota pemuda
                radio  menembak  tentara  Jepang  yang  berupaya  menghalang-halangi.
                Peristiwa  ini  menciutkan  hati  Jepang.  Mereka  kemudian  meyerahkan
                kunci-kunci  dan  peralatan  penyiaran  yang  semula  disita  dan  pergi
                                     89
                meninggalkan studio.
                        Pukul  17.00,  teks  proklamasi  diterima  oleh  R.A.  Darja  sebagai
                pimpinan  siaran  Radio  Bandung.  Pada  saat  yang  sama,  Radio  Jakarta
                berhasil  menyiarkan  teks  proklamasi  kemerdekaan  dengan  pemancar
                kecil. Pada 18 Agustus malam, proklamasi diperdengaran menggunakan
                alat pemancar di lingkungan PT di Palsari yang berdaya pancar 20-10
                        90
                kilowatt.   Kamar  kontrol  Studio  Radio  Bandung  Hosokyoku  di
                Tegallega,  Bandung  Selatan,  dijaga  beberapa  pemuda,  di  antaranya
                Sofyan  Djunaid.  Di  ruang  operator  duduk  Sakti  Alamsyah,  di  bagian
                teknik  adsa  R.A.  Darya,  Sjam  Amir,  Odas  Sumadilaga,  Herman
                Gandasasmita,    T.M.  Moh.  Saman,  Aiyat,  Memed  Sudiono,
                Brotokusumo, Sukseksi dan Abdul Razak Rasjid.
                        Pada  pukul  19.00,  operator  membuka  tombol  stasiun  radio
                melalui station call. Berkumandanglah lagu Indonesia Raya. Suara berat
                Sakti  Alamsyah  pun  mengangkasa,  di  mulai  dengan  kalimat,  "di  sini
                Bandung,  siaran  Radio  Republik  Indonesia".   Di  sela-sela  siaran
                                                              91
                terdengar  lagu  tradisional  Sunda,  degung  ladrak  dan  lengser,  Sakti
                membacakan  naskah  proklamasi.   Selanjutnya,  pembacaan  teks
                                                  92
                proklamasi melalui udara pun pada pukul 20.00 dan 21.00. Proklamasi
                yang  dikumandangkan  menggunakan  bahasa  Indonesia  dan  Inggris
                                                                     93
                ditutup dengan memperdengarkan lagu Indonesia Raya.
                        Beberapa  hari  kemudian,  sejumlah  pegawai  teknik  dan
                penyiaran  Radio  Republik  Indonesia  Bandung—perubahan  dari  Studio
                Radio Bandung—berkeliling kota menggunakan dua unit mobil pick-up.
                Mereka menyebarkan proklamasi ke daerah-daerah di sekitar Bandung,





                148
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165