Page 155 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 155

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                           65
                Surjoputro.   Dari asrama Peta, Sukarno-Hatta dibawa ke rumah Asisten
                Wedana Rengasdengklok dan dipindahkan ke rumah seorang penduduk
                tionghoa  Djiau  Kie  Song.  Di  sana  dilakukan  perundingan  antara
                Sukarno,  Hatta,  Sukarni,  dan  Chudancho  Singgih.  Sedangkan
                                                                                   66
                Chudancho Affan mengamankan perundingan di depan pintu rumah.
                Sukarni  dan  kawan-kawan  mencoba  meyakinkan  Sukarno-Hatta  agar
                segera  mengumumkan  kemerdekaan  Indonesia  tanpa  bantuan  pihak
                Jepang.  Akhirnya  Soekarno  menyetujui  dan  bersedia  menyatakan
                             67
                kemerdekaan.
                        Saat Sukarno-Hatta dan petinggi lain sedang di rumah Djiau Kie
                Song, Sukarni, dokter Soetjipto, dan Singgih, menemui Soncho (camat)
                Rengasdengklok  Soejono  Hadipranoto  di  markas  Chudancho.  Sukarni
                meminta Soejono agar mengumpulkan massa dan menyiapkan bendera
                merah-putih. Soejono bersedia. Soal massa, dia tidak kesulitan, karena
                pada hari itu kebetulan sedang diselenggarakan konferensi padi seluruh
                kuncho (kepala desa) dan Soncho dalam kewedanaan Rengasdengklok
                                        68
                di pendopo kewedanaan.
                        Di  hadapan  ratusan  aparat  soncho,  kuncho,  dan  penduduk
                Rengasdengklok,  yang  berkumpul  di  halaman  pendopo  Kewedanaan
                Rengasdengklok,  Soejono  memerintakan  pasukan  seinendan  untuk
                menurunkan  bendera  Jepang,  Hinomaru,  dan  mengibaran  bendera
                merah-putih. Lantas Soejono memberikan sambutan. “Negara kita mulai
                saat  ini  sudah  merdeka.  Lihat  bendera  kita  Sang  Merah-Putih  sudah
                berseri  dan  berkibar,  menggantikan  bender  Nippon.  Lihatlah  dan
                camkan,” kata Soejono.
                                       69
                        Massa  pun  bubar  dan  melakukan  pengambilalihan  kekuasaan
                dan  perebutan  senjata  Jepang.  Pasukan  PETA  pimpinan  Komandan
                Pasukan Umar Bachsan dan Komandan Peleton Suharyana melucuti dan
                menawan  tentara  Jepang  di Rengasdengklok.   Malam  harinya  hingga
                                                            70
                17  Agustus  dini  hari  mereka  menyerbu  markas  Jepang  di  Gedung
                Hingbu,    Gedung  Ho  Ceng  Po,  dan  Rumah  Gadai,  Karawang.  Dalam
                penyerbuan, Jepang tidak melakukan perlawanan, melainkan melarikan
                diri ke Ciater, Subang .
                                    71
                        Adapun  Sukarno-Hatta  dijemput  oleh  Ahmad  Soebardjo  untuk
                kembali  ke  Jakarta  pada  16  Agustus  pukul  20.00.  Sukarno-Hatta
                menyusun  naskah  proklamasi  di  rumah  Laksamana  Maeda  hingga  17
                Agustus  pukul 03.00. Sementara itu, Sukarni dan kawan-kawan untuk




                                                                                 143
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160