Page 153 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 153

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                                                                              55
                16 Agustus 1945 adalah untuk meresmikannya,” kata Nasution.  Pada
                15 Agustus itu, kata Nasution, para daidanco berkumpul di Bandung,
                namun  dia  tidak  mendapatkan  keterangan  tentang  menyerahnya
                Jepang.  “Mereka  mengatakan  bahwa  mereka  dikumpulkan  untuk
                reorganisasi kesatuan-kesatuan PETA”.
                        Tokoh  masyarakat  Garut,  Ajengan  Yusuf  Tajiri,  mengaku
                mendengar kekalahan Jepang dari seorang komandan Gunseikan. Tajiri
                                                    56
                lantas memberi tahu rekan-rekannya.  Sjafruddin Prawiranegara, aktivis
                pemuda  yang  juga  pegawai  pemerintah,  dengan  cepat  memperoleh
                informasi  kekalahan  Jepang.  Baberapa  utusan  dari  Bandung  pun
                bertolak  sendiri-sendiri  ke  Jakarta,  akan  tetapi  setelah  tiba  di  Jakarta,
                mereka  tidak  kembali  keesokan  harinya  ke  Bandung.   Sjafruddin
                                                                        57
                mengatakan,  dirinya  merasakan  para  pegawai  Jepang  tidak
                bersemangat  bekerja.  Mungkin,  kata  dia,  mereka  sudah  tahu  benar
                bahwa  di  berbagai  medan  pertemuran  bala  tentara  Jepang  dipukul
                mundur oleh tentara Sekutu, sehingga mereka sudah terpengaruh oleh
                                                                     58
                perasaan sebagai pihak yang niscaya akan kalah perang.
                        Oleh  rekan-rekannya,  Sjafruddin  dan  Ketua  Persatuan  Warung
                Bangsa     Indonesia   (Perwabi)    Hasbullah    Siregar,   dipercaya
                mengintensifkan  komunikasi  dengan  pemimpin  Indonesia  di  Jakarta.
                Pada 15 Agustus 1945, keduanya berangkat dari Bandung ke Jakarta.
                Yang pertama kali ditemuinya adalah tokoh Jawa Barat yang duduk di
                organisasi  Poetera,  Otto  Iskandar  Dinata,  di  Jalan  Teuku  Umar.
                                                                                   59
                Sjafruddin  menyampaikan  kabar  bahwa  Jepang  sudah  kalah  perang,
                namun  Otto  tidak  mempercayainya.  “Tidak    palsu,  berita  ini  memang
                benar. Jepang sudah menyerah kepada Sekutu,” kata Sjafruddin. Otto
                berkata  dengan  suara  keras  dan  membentak.  “Mana  bisa  Dai  Nippon
                menyerah! Dai Nippon tidak mungkin kalah! Tidak mungkin dikalahkan
                oleh  Sekutu!  Hati-hati,  kalau  berita  didengar  Kenpetai,  Ayi  (adik)  bisa
                celaka!,” kata Otto.
                                   60
                        Sjafruddin  dan  Hasbullah  segera  meninggalkan  Otto  Iskandar
                Dinata.  Namun,  karena  takut  ditangkap  Kempetai  seperti  yang
                diucapkan  Otto,  akhirnya  keduanya  menginap  di  rumah  Mr.  Ismail
                Thayeb, sahabat Sjafruddin yang tinggal di Jalan Purwokerto, Menteng,
                Jakarta.    Lantas  mereka  menginap  di  rumah  teman  Hasbullah  di
                Jatinegara hingga 17 Agustus 1945.






                                                                                 141
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158