Page 148 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 148

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                tidak bekerja sama dengan Jepang di Kota Bandung adalah Angkatan
                Muda Indonesia yang bermarkas di Jalan Ksatrian  nomor 3 di bawah
                pimpinan D. Iskandar, Djamal Ali, Hisywara Darmaputra, Abdul Hamid,
                A.Z. Palindih, Royana, dan Isa Ansyari. Pada pertengahan tahun 1944
                kelompok  itu  mengadakan  rapat  rahasia  yang  dihadiri  oleh  Sanusi
                Harjadinata,  H.  Gani  Azis,  Syafrudin  Prawiranegara,  Moh.  Natsir,  Isa
                                                                           38
                Ansyari, Jamal Ali, dan pejuang-pejuang lain di Kota Bandung.
                        Pada  8  Dasember  1944,  Jepang  membentuk  barisan  pemuda
                Islam  di  Kota  Bandung  dengan  nama  Hizbullah.  Di  daerah  Cicadas
                organisasi  itu  dipimpin  oleh  Aminuddin  Hamzah  dan  di  tempat  lain
                                        39
                dipimpin oleh Husinsyah.  Tokoh-tokoh lain yang memimpin Hizbullah
                ialah  Utarya,  Gofar  Ismail,  H.  Junaedi,  Zainal  Abidin,  Kadar  Solihat,
                Syahbandar,  Arustandi,  Ahim,  Samsudin,  Hamid,  dan  Mokbtar.  Dari
                barisan Sabillilah terkenal tokoh-tokoh seperti Isa Ansyari, Ismail Napu,
                                                                   40
                H. Zainuddin, Toha, A. Mokhtar, dan Kiyai Yusuf Tajiri.
                        Selain  itu,  dibentuk  Barisan  Pembantu  Prajurit  di  setiap
                kecamatan dalam Kotapraja Bandung, seperti di Cicendo yang dipimpin
                oleh  Matrais,  di  Lengkong  dipimpin  oleh  Jerman  Prawirawinata,  di
                Cibeunying dipimpin oleh Suhara, di Andir dipimpin oleh H. Juned M.,
                di  Kiaracondong  dipimpin  oleh  Wirapraja,  di  Bandung  Wetan  oleh  U.
                Umar Akhraad, dan di Bandung Kulon dipimpin oleh T.M. Sukarya.
                                                                               41
                        Beberapa  pemuda  memimpin  barisan  pemuda  Keibodan  dan
                Seinendan  di  kecamatan-kecamatan  di  seluruh  wilayah  Kotapraja
                Bandung.  Di  Andir  diangkat  S.M.  Thaher,  di  Cicendo  diangkat  Mr.
                Suwahyo  dan  Suprayogi,  di  Bandung  Kulon  diangkat  Sudiani,  di
                Lengkong  diangkat  Mr.  Syafrudin  Prawiranegara,  di  Cibeunying
                diangkat Enjoh dan Kadma. Di daerah Astana Anyar diangkat sebagai
                wakil pemimpin Seinendan ialah Mashudi dan di daerah Regol diangkat
                Prof. Sarbini.
                            42
                        Abdul  Haris  Nasution  yang  ketika  itu  bekerja  sebagai  pegawai
                menengah  pembantu  pamong  praja  dan  Wakil  Komandan  Barisan
                Pelopor  di  Bandung,  mengatakan  di  Bandung  telah  ada  bermacam-
                macam kelompok lokal. Koordinasi tercapai sekedarnya secara pribadi di
                antara  berbagai  macam  organisasi  yang  bercabang  sampai  ke  desa-
                desa, Seinendan, Keibodan, Pelopor, Hizbullah, barisan-barisan kantor,
                                                    43
                barisan-barisan  sekolah  dan  BPP.   Namun,  kelompok-kelompok
                tersebut sulit dikoordinasikan berhubung rapinya pengawasan Jepang,



                136
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153