Page 154 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 154

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                        Sementara  itu,  kabar  kalahnya  Jepang  oleh  Sekutu,  malah
                dimanfaatkan  para  pemimpin  pemuda  di  Jakarta,  seperti  Sukarni  dan
                Chaerul  Saleh.  Mereka  menginginkan  kemerdekaan  Indonesia  tidak
                diserahkan  oleh  Jepang,  melainkan  direbut  oleh  rakyat  Indonesia.  Itu
                sebabnya,  ketika  mendengar  bahwa  Jepang  akan  menyerahan
                kemerdekaan  kepada  bangsa  Indonesia  dalam  sidang  PPKI  pada  18
                Agustus  1945,  mereka  mengatur  srategi  untuk  menggagalkannya.
                Caranya,  Sukarni  berkomunikasi  dengan  Umar  Bachsan,  Komandan
                Pasukan  PETA  di  Rengasdengklok,  Karawang,  pada  15  Agustus.  Para
                pemimpin  pergerakan  di  Jakarta  dan  Rengasdengklok  sepakat
                menjadikan  Rengasdenglok  sebagai  basis  pertahanan  Republik
                Indonesia. Mereka juga merencanakan “penculikan” terhadap Soekarno
                dan    Mohammad      Hatta   di   Jakarta   dan   membawanya      ke
                Rengasdengklok.
                        Rengasdengklok  dipilih  oleh  kelompok  Sukarni  dengan
                pertimbangan  daerah  ini  menguntungkan  secara  strategis  bagi  para
                pemuda     pejuang,    tetapi   daerah   berbahaya    bagi   Jepang.
                Rengasdengklok  merupakan  salah  satu  wilayah  Batalion  II  PETA  yang
                berkedudukan di Purwakarta. Di Rengasedengklok pula terdapat asrama
                PETA yang berkekuatan sekitar satu kompi (40-50 prajurit).
                                                                        61
                        Para  pemuda  yang  kotanya  akan  dilalui  rombongan  kedua
                pemimpin  bangsa  tersebut  dihubungi  agar  turut  mengawal  dan
                menjaga  keamanannya.   Di  titik-titik  tertentu,  seperti  di  Bekasi,
                                        62
                Tambun, Cikarang, Lemah Abang, hingga Karawang, ditempatkan para
                pemuda  hasil  didikan  militer  dan  semi-militer  yang  telah  menjadi
                pejuang  Indonesia.  Mereka  melakukan  pengawalan  secara  rahasia,
                sehingga tidak terlalu terlihat mencolok di mata masyarakat.
                                                                         63
                        Aksi  Sukarni  sesuai  rencana.  Pada  16  Agustus  pukul  04.15,
                Sukarni membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok. Perjalanan darat
                yang menggunakan mobil Power Wagon “Bedford” yang dikemudikan
                                               64
                oleh  prajurit  Iding  bin  Salimar   tersebut  melewati  Bekasi.  Di  dalam
                mobil,  juga  ikut  istri  Soekarno,  Fatmawati,  dan  anak  pertamanya,
                Guntur Sukarnoputra.

                        Setibanya  di  Rengasdengklok,  rombongan  Soekarno-Hatta
                dibawa ke asrama Peta dan disambut oleh Chudanco (komandan kompi
                Peta)  Affan.  Sedangkan  Chudancho  Subeno  dan  Chudanhco  Umar
                Bachsan  sedang  ke  Purwakarta  memenuhi  panggilan  Daidancho



                142
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159