Page 183 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 183
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Nasution kemudian mencoba bernegosiasi dengan Hawtorn
agar memberi waktu penarikan pasukan selama sepuluh hari kedepan,
dengan alasan akan terjadi insiden bila terburu-buru. Hal yang paling
penting dalam benak Nasution adalah masih tersimpan suplai dan
perlengkapan militer di Bandung Selatan. Namun tawaran Nasution
ditolak oleh Hawtorn. Waktu yang singkat itu jusru yang diinginkan
Hawtorn untuk merampas persenjataan milik Indonesia.
Nasution berunding dengan Sutoko dan Komandan Resimen
Kedelapan Omon Abdurachman. Sutoko dan Omon menggagas untuk
mengevakuasi tentara dan penduduk ke luar kota, sambil
membumihanguskan kota Bandung yang mereka tinggalkan. Perintah
disampaikan lewat unit militer dan jarngan MP3 kepada para pemuda
yang siap beraksi. Dinamit disalurkan dan tanggung jawab dibagi, dan
190
rencana menghancurkan kota telah siap dijalankan. Kabar itu tersebar
di seluruh kota pada petang harinya dan setelah hujan lebat reda
menjadi gerimis pada sekitar pukul 7 malam, penduduk yang masih
tinggal di kota mulai bergerak ke luar kota di sepanjang tiga jalan
utama ke arah barat daya, selatan, tenggara, barat, dan timur.
191
Di belakang para pengungsi, suara ledakan dinamit dan mortir
terdengar dari waktu ke waktu dan api yang disulut para pemuda
menyebar di seluru sisi kota sebelah selatan rel kereta api. Suasana
malam hari dalam kondisi revolusi menyebabkan api terlihat
menakutkan daripada sebenarnya—bandung seolah lautan api, dan
itulah gambaran melekat dalam benak mereka yang berada di dalam
kota.
171