Page 178 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 178
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Meski dengan berat hati, TKR dan badan-badan perjuangan di
Jakarta tunduk pada maklumat pemerintah. Mereka segera
menempatkan pasukannya di sekitar Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Di
sebelah barat (Tangerang) Resimen 4 TKR dikomandani Mayor Singgih,
169
Kemal Idris, dan Daan Yahya; sedangkan ke arah timur Jakarta,
Resimen 5 Cikampek TKR di bawah komandan Letnan Kolonel Moeffreni
170
Moe’min.
Pasukan Batalion V Resimen 5 pimpinan Mayor Sambas
Atmadinata baru saja ditempatkan di Bekasi, tiba-tiba terjadi insiden
jatuhnya pesawat Dakota Sekutu-Inggris di persawahan Rawa Gatel,
171
Cakung, Kewedanaan Bekasi, pada 23 November 1945. Seluruh
pasukannya yang berjumlah 26 orang dibawa ke Tangsi Polisi Bekasi.
Pada awal Desember seluruh tawanan dibunuh dan dikubur di belakang
Tangsi Polisi Bekasi.Tentara Sekutu marah besar. Setelah mengambil
tentaranya yang telah menjadi mayat pada 5 Desember, Sekutu
menyerbu Bekasi dari darat dan udara pada 13 Desember 1945. Bekasi
dibom dari udara menggunakan bom-bom pembakar, dan dari darat
menggunakan minyak tanah dan bensin. Pembumihangusan meluas
hingga ke Tambun, Cikarang, Lemah Abang, dan Karawang.
172
KNID Kewedanaan Bekasi melaporkan, sebanyak 3.879 jiwa dari
641 keluarga kehilangan tempat tinggal, 14 orang luka-luka, dan 3 unit
173
mobil dibakar, terasuk 1 mobil kanor berita Antara. Pemerntah
Indonesia dan dunia internasional, terutama Amerika Serikat, mengutuk
keras aksi Sekutu-Inggris tersebut. Pers internasional mensejajarkan
“Bekasi Lautan Api” itu dengan pemboman dan pembakaran kota
Lidice, Polandia, oleh tentara Nazi Jerman pada Perang Dunia II.
174
Di Bogor, Pada 12 November 1945, pemuda menyerbu kamp
tentara (interniran) Jepang di Cigombong, Ciawi. Akibatnya, Letnan
Kolonel Kawagishi dan 41 tentara Jepang tewas. Istana Bogor yang
dijadikan markas pemuda pejuang direbut oleh tentara Sekutu atas
dukungan Perdana Meneri Sutan Sjahrir pada 8 Desember.
Saat Sekutu melakukan penggeledahan hingga ke Sukabumi,
para pejuang melakukan serangan besar-besaran terhadap konvoi
pasukan Sekutu di Bojong Kokosan, Parungkuda, Sukabumi, pada 9
Desember. Namun, karena persenjataan Sekutu lebih lengkap dengan
prajurit terlatih, pasukan Indonesia hanya mampu menewaskan
beberapa tentara Sekutu, sedangkan jumlah yang gugur dari pihak
166