Page 333 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 333
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Jakarta De Back kemudian memerintahkan kepada fihak Jepang untuk
mempersiapkan evakuasi Interniran wanita dan anak-anak dari
96
Semarang ke Surabaya.
Semula pihak Jepang khawatir, kalau-kalau semakin banyaknya
orang Belanda masuk ke Surabaya akan menambah keruhnya keadaan.
Setelah dapat persetujuan dari Markas Besar Tentara Jepang, maka
pemindahan interniran itu dilaksanakan dari tanggal 29 September
1945 sampai 2 Oktober 1945, tapi berlangsung seret karena situasi
semakin buruk. Selama 4 hari berhasil dipindahkan ke Surabaya
sebanyak 2.000 tawanan wanita, ditempatkan di Darmo dan Gubeng,
hingga di kedua tempat itu terkumpul sekitar 3000 - 4.000 orang.
d. Konflik Jepang-Belanda
Pada tanggal 23 September 1945 Captein P.J.G. Huijer tiba di
Surabaya. la datang atas perintah Laksamana C.E.K. Helfrich dari
Colombo, yang harus secepatnya sampai di Surabaya. Laksamana C.E.L.
Helfrich adalah Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda sebelum
Perang Dunia II. la kemudian duduk dalarn SEAC untuk mengurusi
kepentingan Belanda (NICA). Dipergunakannya laporan Captain P.J.G.
Huiyer dalam penulisan ini, meskipun berasal dari orang Belanda, agar
membantu mendapatkan gambaran suasana yang dicatat pada waktu
peristiwa terjadi.
Surat Perintah Helfrich kepada Captain P.J.G. Huiyer :
Commander – in – Chief
Netherland Forces in the East.
Colombo, 14 September 1945.
Ref : SB. 4/1/16
From : C – in – C. Netherland Forces in the East
To : Whom it may concern.
This is to cerfity that I have ordered Captain P.J.G. Huijer, Royal
Netherlands Navy
321