Page 415 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 415

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                            Masyarakat Dayak pada umumnya hidup di dalam hutan jauh di
                pedalaman dengan sarana transpotasi yang masih sangat sulit. Begitu
                juga di Kalimantan Barat, mayoritas  masyarakat Dayak hidup di hutan.
                Mereka  memang  tidak  dapat  dipisahkan  dengan  kehidupan  di  hutan.
                Oleh  karena  itu,  berita  proklamasi  kemerdekaan  sangat  terlambat
                sampai  pada  mereka.  Pada  masa  itu  masyarakat  Dayak  hidup
                berkelompok dan terisolasi di pedalaman. Jadi, perubahan yang terjadi
                di dalam kota tidak dapat diketahui dengan cepat. Rakyat dayak hanya
                mengandalkan  informasi  orang  yang  datang  ke  tempatnya  untuk
                berdagang ataupun keperluan lain.
                        Meskipun berita proklamasi belum sampai kepada mereka, tapi
                mereka  bersyukur  bahwa  Jepang  telah  dikalahkan  oleh  Sekutu.
                Penderitaan masyarakat Dayak telah terbayar dengan kalahnya Jepang.
                Maka,  masyarakat  Dayak  pergi  ke  kota  dengan  membawa  kepala-
                kepala  orang  Jepang  yang  berhasil  dikayau  untuk  menghadap  Sultan
                Pontianak.
                           Masyarakat  Cina  lebih  mengedepankan  bidang  ekonomi  dari
                pada  bidang  lain  seperti  politik.  Sekalipun    masyarakat  Cina  berpikir
                tentang  politik,  tetapi  hal  itu  lebih  banyak  berkaitan  dengan  posisi
                mereka  di  bidang  ekonomi.    Sepanjang  pemerintahan  yang  ada  tidak
                merugikan  posisi  mereka  secara  ekonomi,  maka  mereka  lebih  bersifat
                pasif.  Dalam  masa  pemerintahan  Jepang  posisi  Cina  sama–sama
                menderita  dan  dijadikan  mesin  uang  oleh  Jepang.  Begitu  juga  dalam
                bidang  sosial  dan  politik,  mereka  mendapat  perlakukan  yang  sama
                degan pribumi.
                           Sepanjang  sejarahnya,  Banjarmasin  dikenal  sebagai  bandar
                dagang    yang  besar  dan  ramai,  tempat  di  mana  pedagang  manca
                negara  maupun  dalam  negeri  melakukan  transaksi  dagang.  Berbagai
                macam  barang  dagangan  diperjualbelikan  di  Banjarmasin,  sehingga
                menarik  perhatian  orang  untuk  datang.  Banjarmasin  dikenal  sebagai
                kerajaan Islam yang kaya dan makmur dengan hasil bumi dan hutannya
                yang  berlimpah  seperti  lada,  damar  rotan  dan  kayu  serta  hasil  alam
                seperti batu bara, emas dan batu permata.
                            Masyarakat  Banjar  dikenal  taat  beragama.  Islam  menjadi  urat
                nadi  dalam  kehidupan  rakyat  Banjar.  Ulama  menjadi  panutan  dan
                tuntunan  bagi  masyarakat.  Begitu  pula  Islam  menjadi  bagian  dari
                kehidupan  politik  yang  mempersatukan  masyarakat  Banjar  yang





                                                                                 403
   410   411   412   413   414   415   416   417   418   419   420