Page 420 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 420
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
dikeluarkan kaum politisi Indonesia yang berada di Australia. Isi pamflet
tersebut segera diterjemahkan oleh M. Afiat ke bahasa Indonesia, yang
intinya menerangkan bahwa bangsa Indnesia telah merdeka, mengajak
semua lapisan masyarakat dan golongan (pegawai, polisi, buruh dan
rakyat umumnya) untuk bersatu dan supaya menolak kedatangan
19
NICA. Pada tanggal 1 oktober 1945, pamflet disebarkan ke seluruh
masyarakat Kalimantan Selatan secara serempak. Di Banjarmasin,
penyebaran dipelopori oleh Hadhariyah M, F. Mohani, Hamli Tjarang,
dan Abdurrahman Noor. Di Rantau dan Kandangan dipelopori oleh
H.M. Rusli dan Hasnan Basuki, di Barabai oleh H. Baderun. Sementara di
tempat lain seperti Puruk Cahu, Martapura , Marabahan, dan Pelaihari
dibawa oleh tentara Australia yang bertugas melucuti tentara Jepang.
20
Berikutnya adalah Kota Waringin, yang kini menjadi dua
kabupaten, yaitu Kabupaten Kota Waringin Barat beribukota di
Pangkalan Bun dan Kabupaten Kota Waringin Timur beribukota di
Sampit. Pangkalan Bun adalah sebuah kota pelabuhan yang cukup
maju di Kalimantan (sekarang termasuk wilayah Kalimantan Tengah)
yang banyak dikunjungi oleh kapal-kapal dari Jawa maupun dari
Nusantara. Rakyat Kota Waringin pun sering berlayar ke Pulau Jawa
bahkan sampai ke Singapura.
Jalur perdagngan laut ini pula yang kemudian berperan penting
dalam penyeberan informasi tentang Proklamasi. Rakyat Kota Waringin
mendengar berita proklamasi langsung dari Jawa melalui beberapa
pelabuhan—Sampit, Pangkalan Bun, Pagatan/Mendawai, Kuala Kapuas,
dan Pulang Pisau; para pelaut ataupun pejuang yang baru datang dari
Jawa umumnya membawa kabar tentang perkembangan politi yang
berlangsung, teristimewa tentang Prokamasi Kemerdekaan Indonesia.
21
Mungkin karena penyebaran informasi tersebut, pada 24 Agustus 1945,
Bunken Kanrikan, pemimpin pemerintah Jepang di Pangkalan Bun,
menemui Raja Kota Waringin untuk menyampaikan beberapa hal,
22
yaitu:
a. Atas nama Pemerintah kerajaan Jepang , Bunken Kanriken akan
menyerahkan kembali kekuasaan pemerintahan kepada Sultan
Kota Waringin.
b. Bunken Kanniken juga memberi selembar bendera merah Putih
dengan satu permintaan bahwa pengibaranya menunggu
setelah orang-orang Jepang tidak lagi di Kota waringin.
408