Page 422 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 422

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                                                                26
                Demang  Gaman  hingga  kira  –  kira  tahun  1921.   Namun  pada  saat
                Pemerintahan Jepang permohonan ini ditolak. Maka, begitu mendengar
                berita proklamasi Kemerdekaan dari surat kabar Borneo Shimbun yang
                beredar  di  Banjarmasin,  rakyat  Dayak—khususnya  yang  masuk  dalam
                wilayah  Dayak  Besar—langsung  menyatakan  dukunganya  dengan
                mengibarkan bendera Merah Putih dan disertai pernyataan sikap bahwa
                tanah  Dayak  beserta  dengan  masyarakat  Dayak  bergabung  dengan
                                          27
                Negara Republik Indonesia.
                             Kita sekarang ke Balikpapan, yang dikenal sebagai kota minyak
                yang  banyak  kekayaan  alamnya  telah  lama  dieksploitasi  sejak  masa
                kolonial Belanda. Sumber minyak ini sedianya bisa membuat Balikpapan
                berkembang menjadi sebuah kota yang maju. Namun, apa yang terjadi
                justru  sebaliknya.  Kekayaan  alamnya  yang  melimpah  justru  membuat
                kota  ini  selalu  diperebutkan  oleh  banyak  bangsa  lebih  buruknya  lagi,
                setiap  pergantian  pemerintah  yang  berkuasa  kota  Balikpapan  selalu
                menjadi  sasaran  kemarahan  dengan  cara  membumihanguskan  kota
                Balikpapan agar sang lawan tidak menikmati hasilnya.

                        Begitu  juga  kondisi  pada  saat  kekalahan  Jepang  oleh  Sekutu.
                Mereka  dengan  sengaja  menghancurkan  Balikpapan  menjadi  puing-
                puing, sehingga sarana dan prasarana yang ada rusak berat. Belum lagi
                pengeboman  yang  dilakukan  oleh  Sekutu  sendiri  telah  membuat
                Balikpapan  semakin  hancur.  Apa  yang  terlihat  dimana-mana  hanya
                reruntuhan dan tunggul arang sisa–sisa kebakaran.
                           Kondisi  ini  diperparah  dengan  penderitaan  rakyat  Balikpapan
                yang  kelaparan  karena  sulitnya  memperoleh  bahan  pokok  terutama
                beras.  Selama  ini  Balikpapan  mengandalkan  pengiriman  bahan-bahan
                pokok dari luar daerah seperti Sulawesi dan Jawa. Sementara hubungan
                laut sulit dilakukan dan hanya mengandalkan perahu-perahu kecil yang
                memerlukan waktu yang cukup lama untuk sampai ditujuan. Belum lagi
                hubungan darat yang  masih sangat buruk.

                           Dengan  Kondisi  tersebut,  rakyat  Balikpapan  terlambat
                memperoleh  berita  proklamasi  kemerdekaan  Indonesia  yang  disiarkan
                pada  tanggal  17  Agustus.  Dalam  situasi  ini,  muncul  seorang  pemuda
                bernama  Abdul  Moethalib  yang  membentuk  organisasi  yang  diberi
                nama KIM (Komite Indonesia Merdeka), dibantu oleh Husein Yusuf dan
                kawan-  kawan.  Sementara  di  Nenang  dibentuk  Komite  Penyambutan
                Indonesia Merdeka yang dipimpin oleh M Rasjid.



                410
   417   418   419   420   421   422   423   424   425   426   427