Page 6 - MODUL SEPUTAR ZAKAT
P. 6
Rasulullah saw. bersabda terhadap orang yang enggan menunaikan zakat, “Kemudian
dia melihat jalannya apakah menuju surga atau menuju neraka.”
Sekiranya dia dihukumi kafir tidak mungkin dia melhat jalannya ke surga. Orang
seperti ini wajib diambil zakatnya dengan cara paksa disertai dengan hukuman yang
sesuai anjuran agama Islam. Kalau dia tetap enggan menunaikan zakat, maka ia
dibunuh, sampai dia tunduk perintah Allah Azza wajalla dan menunaikan zakat karena
firman Allah.
ِ
ِ
ِ
ِ
- ٥ - ميحر روفغ للّا َّ نإ مهَ ليبس اوُْ لخف ةاك َّ زلا او تآو ةلاَّ صلا اوماقَأو اوبتَ نإف
ْ َ ْ َ َ
ْ َ َ َ ْ َ ََ
َّ َُ
َ
َ
ُ َ
ٌ
ُ َ ُ
ٌ
ْ ُ َ
Jika mereka bertobat, mendirikan salat, dan menunaikan zakat, maka berilah
kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS al-Taubah/9: 5)
Rasulullah saw. juga bersabda: “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia
hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Allah dan bahwa Muhammad
adalah Rasulullah, menegakkan salat dan menunaikan zakat. Jika mereka melakukan
hal itu maka darah dan harta mereka akan dilindungi kecuali dengan hak Islam dan
perhitungan mereka ada pada Allah swt.” (HR. Bukhari No. 2946 dan Muslim No. 21).
Abu Bakar al-Shiddiq r.a. berkata: “Kalau mereka enggan menunaikan zakat
„anaqan yang mereka tunaikan di masa Rasulullah saw., niscaya aku perangi mereka.”
(HR. Bukhari No. 1400 dan Muslim No. 20). „Anaqan adalah anak betina kambing
yang umurnya belum genap setahun. Pendapat Abu Bakar tersebut didukung tiga
khalifah dan seluruh sahabat r.a. Orang yang enggan menunaikan zakat karena bakhil
masuk nash ini untuk diperangi. Hal inilah yang membuat pemerintahan di masa
Khulafa al-Rasyidin terjadi peperangan bagi mereka yang menolak dan mengingkari
untuk menunaikan kewajiban zakat.
Mengeluarkan zakat, banyak hikmah yang dapat diambil, baik bagi mereka yang
mengeluarkan zakat, bagi yang menerima zakat, maupun masyarakat secara luas.
Adapun hikmah mengeluarkan zakat di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Menolong orang yang susah dan lemah dalam hal ekonomi, agar ia dapat
menunaikan kewajibannya kepada Allah dan terhadap makhluk-Nya;
b. Membersihkan diri yang mengeluarkan zakat dari sifat kikir dan akhlak yang
tercela, serta mendidik agar bersifat mulia dan pemurah dengan membiasakan diri
membayarkan amanat kepada orang yang berhak menerimanya;
c. Sebagai ungkapan syukur dan terima kasih atas nikmat kekayaan yang telah
diberikan oleh Allah kepada orang yang mengeluarkan zakat;
d. Untuk mencegah timbulnya kejahatan-kejahatan yang mungkin timbul akibat
kelemahan ekonomi yang dialami oleh mereka yang menerima zakat;
e. Untuk mendekatkan hubungan dan menghindari kesenjangan sosial antara yang
miskin dan yang kaya;
5