Page 95 - E-MODUL KEGAWATDARURATAN MASYARAKAT PANTAI
P. 95
Larutan yang mengandung koloid dapat diberikan dengan D5W dengan
glukosa.
h. Monitoring output urin. output urin 0,5 sampai 1 mL/kg/jam digunakan
sebagai indikasi resusitasi yang tepat pada cedera termal dan kimia. Pada
cedera listrik, output urin 75 sampai 100 mL/jam adalah tujuannya.
Diet
Semakin besar ukuran luka bakar, semakin banyak nutrisi yang
dibutuhkan untuk penyembuhan jadi berikan kalori tambahan. Pasien
membutuhkan lebih banyak kalori daripada biasanya ketika mereka pulih
dari luka bakar. Itu sebabnya nutrisi merupakan komponen utama dari
perawatan luka bakar. Diet tinggi kalori dan protein mendukung sistem
kekebalan untuk mengurangi risiko infeksi; membantu luka sembuh lebih
cepat; mempertahankan massa otot; dan meminimalkan penurunan berat
badan untuk mendukung rehabilitasi.
Manajemen Nyeri
Rasa sakit akibat luka bakar dapat berkisar dari ringan hingga parah
hingga menyiksa. Manajemen nyeri, yang mencakup pendekatan
farmakologis dan nonfarmakologis, merupakan komponen utama dari
masalah kompleks yang terlibat dalam merawat pasien dengan luka bakar.
a. TIDAK pemberian intramuskular atau subkutan karena pasien
hipovolemik.
b. Analgesik intravena: Morfin, Demerol
c. Pemberian oral TIDAK dipertimbangkan karena disfungsi
gastrointestinal (GI).
d. Luka bakar ringan: per orem
e. Nonfarmakologis: Latihan pernapasan dalam, citra terpandu
Perawatan Luka/ wound care
Agen topikal yang diresepkan diberikan sebelum luka ditutup dengan
lapisan pembalut kering.
K e g a w a t d a r u r a t a n M a s y a r a k a t P a n t a i Page 94