Page 141 - METEOROLOGI-KLIMATOLOGI VOLUME 1 KARAKTERISTIK DAN SIRKULASI ATMOSFE
P. 141
konvensional. Jarak antar stasiun dalam jaringan sinoptik berorde
ratusan kilometer. Kebanyakan sistem sirkulasi sinoptik berkaitan
dengan perubahan cuaca harian. Sistem gerak dengan skala horizontal
yang mempunyai orde (golongan) 10 — 100 km disebut sistem gerak
skala meso. Contoh sistem gerak skala meso adalah badai guruh, garis
badai (squall lines), dan siklon. Sirkulasi dengan dimensi horizontal lebih
kecil dari pada gerak skala meso disebut gerak skala-kecil, misalnya
awan cumulus kecil, olakan (eddies), turbulen konvektif, dan mekanis
dekat permukaan bumi. Sistem gerak skala-kecil ini memainkan
peranan sangat penting dalam dinamika atmosfer paling bawah. Tabel
5.1. menunjukkan ringkasan klasifikasi gerak atmosfer.
Tabel 5.1. Skala gerak atmosfer
Skala Jarak Dimensi Tipik (km) Contoh
Planeter 10.000 Sel Hadley
Sinoptik 1.000 Siklon
Skala meso 100 Badai guruh
Skala kecil 10 Cumulus kecil
Ada beberapa cara menggolongkan gerak atmosfer, misalnya
menurut derajat regularitas (sifat keteraturan) dapat dibagi menjadi arus
laminer dan arus turbulen (bergolak). Beberapa gerak udara
disebabkan terutama oleh gaya gradien tekanan, beberapa dipicu oleh
gaya apung (bouyancy force). Gerak udara juga dapat ditimbulkan oleh
beberapa mekanisme kelabilan (instability mechanism). Beberapa
proses kelabilan disebabkan terutama oleh sifat termal seperti kelabilan
vertikal, dan yang lain terutama oleh bentuk mekanis, seperti kelabilan
geser (shear instability) yang sering diamati dekat permukaan bumi.
Pembahasan sistem gerak atmosfer dalam bab ini lebih menekankan
pada klasifikasi menurut skala jarak (length scales).
5.2. Sistem Angin dan Tekanan Planeter Idaman
Gambar 5.1, menunjukkan gambaran umum distribusi
angintekanan terestrial (bumi). Pola sebenamya sangat berbeda dari
pada yang ditunjukkan pada Gambar 5.1, akibat ketidakteraturan
Meteorologi Indonesia Volume 1 123