Page 172 - METEOROLOGI-KLIMATOLOGI VOLUME 1 KARAKTERISTIK DAN SIRKULASI ATMOSFE
P. 172

samudera  Indonesia.  terdapat  sel  panas  dengan  temperatur
                                  o
              permukaan laut 30,5 C dimana muncul badai tropis pada tanggal 13
              Januari 1982. Badai ini bergerak ke barat dan meningkat intensitasnya
              menjadi siklon tropis ERROL pada tanggal 18 Januari 1982.

                       Gambar  5.18,  menunjukkan  garis  arus  udara  permukaan
              pada tanggal 14 Januari 1982 yaitu periode kejadian badai tropis di
              belahan  bumi  selatan.  Pada  peta  sinoptik  ini  terlihat  adanya  dua
              putaran  garis  arus  udara  searah  jarum  jam  karena  gaya  Coriolis
              membelokkan angin kekiri di belahan bumi selatan. Dua putaran arus
              udara ini berhubungan dengan munculnya siklon tropis BRUNO dan
              ERROL.  Kecepatan  angin  di  pulau-pulau  wilayah  Indonesia  bagian
              selatan tercatat sekitar 20 knot atau lebih pada waktu badai tropis.

                       Beberapa stasiun hujan di wilayah Indonesia bagian selatan
              yang dekat dengan lintasan siklon tropis menunjukkan kenaikan curah
              hujan dari nilai curah hujan normal yang berkisar dari 123% sampai
              355%, lihat tabel 5.2. Selama periode siklon tropis dasarian 2 Januari
              1982 tinggi gelombang laut di sebelah selatan ekuator (lintang antara 7 o
                    o
              dan 11 S) tercatat 2 sampai 5 meter.
              Tabel 5.2.  Jumlah curah hujan di beberapa stasiun terpilih dalam dasarian 2 Januari
                       1982.

                                 Curah hulan  Curah hujan normal  Porsentase torhadap curah
                 Nama Stasiun
                               dasarian 2, Januari  satu dasarian, Januari  hujan normal, Januari
                   Bengkulu       125.0 mm        102.2 mm          123%
                 Tanjung Karang   138.0 mm        89,3 mm           155%
                  Banyuwangi      128.0 mm        59.7 mm           214%
                 Sumbawa Boar     303,0 mm        106,7 mm          284%
                Arnakai (P. Seram)  123.0 mm      34,7 mm           355%
                  Manokwarin      290.0 mm        103.7 mm          280%
                   Jayapura       197,0 mm        113,0 mm          174%

              Catatan :
                     Data curah hujan berasal dari BMG. Jakarta
                     Dasarian 1: tanggal 1-10. dasarian 2: tanggal 11-20, dasarian 3: tanggal
                       21-akhir bulan





              154                                               Meteorologi Indonesia Volume 1
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177