Page 167 - METEOROLOGI-KLIMATOLOGI VOLUME 1 KARAKTERISTIK DAN SIRKULASI ATMOSFE
P. 167

pada waktu angin Föhn   turun dari pegunungan, temperaturnya 16 °C
              lebih panas dari pada sebelum menaiki lereng pegunungan.
                       Föhn yang sangat kuat tidak menyenangkan, karena angin
              tersebut panas, kering, dan kencang, sehingga dapat mempengaruhi
              macam-macam reaksi fisiologis (fisik) atau psikologis (jiwa) misalnya
              dapat lekas marah, sakit kepala dan sebagainya. Selain itu dapat juga
              menimbulkan kekeringan pada tanah, pohon-pohon, ranting, sehingga
              mudah menimbulkan kebakaran hutan.
                       Di Indonesia, angin Föhn   sering terjadi pada waktu musim
              kemarau atau musim timur, misalnya : "angin Gending" di Probolinggo,
              "angin  Kumbang"  di  Tegal/Brebes,  "angin  Bohorok"  di  Deli,  "angin
              Padang  Lawas"  di  Sumatera  Barat  dan  "angin  Brubu"  di  Sulawesi
              Tenggara.
                       Umumnya pegunungan di pulau Jawa berderet dari barat ke
              timur. Pada musim kemarau angin timur membelok ke utara, kemudian
              turun di sebelah utara pegunungan yang bersifat kering, panas, dan
              kencang. Sedangkan di lereng bagian selatan pegunungan angin akan
              naik dan akibat pengaruh orografi maka angin ini dapat mendatangkan
              hujan di lereng bagian selatan.


              5.5. Siklon Tropis di Sekitar Perairan Indonesia
                       Siklon tropis muncul di samudera tropis yang disertai dengan
              angin  dahsyat  berputar  dan  hujan  sangat  lebat.  Pelepasan  panas
              kondensasi  oleh  awan  konvektif  dalam  badai  merupakan  sumber
              energi utama siklon tropis. Kebanyakan siklon tropis terbentuk pada
              daerah lintang antara 10° dan 20° dari ekuator. Tidak munculnya siklon
              tropis di daerah ekuatorial, menunjukkan pentingnya efek rotasi bumi
              atau gaya Coriolis yang menghasilkan vortisitas untuk pembentukan
              siklon tropis. Sekitar 67% kejadian siklon tropis terdapat di belahan
              bumi utara.

                       Gelombang  badai  (storm  surge)  adalah  meningkatnya
              permukaan laut sepanjang pantai secara cepat akibat angin siklon tropis
              yang  menggerakkannya  ke  pantai.  Siklon  tropis  yang  menghantam
              Bangladesh  pada  tanggal  28  April  1991  berkecepatan  235  km/jam,

              Meteorologi Indonesia Volume 1                                  149
   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172