Page 166 - METEOROLOGI-KLIMATOLOGI VOLUME 1 KARAKTERISTIK DAN SIRKULASI ATMOSFE
P. 166
temperaturnya menjadi semakin panas (Gambar 5.15). Angin yang
lembap jika menaiki gunung akan menghasilkan hujan, kemudian pada
waktu turun dari pegunungan akan bersifat panas dan kering.
Tinjau proses terjadinya angin Föhn pada Gambar 5.15.
Anggap bahwa angin relatif lembap menaiki daerah pegunungan
dengan puncak 4000 m. Setelah udara naik setinggi 1500 (dasar awan)
maka udara akan mengalami kondensasi dan terjadi pembentukan
awan. Jika temperatur permukaan tanah adalah 10 °C, maka udara akan
mengalami pendinginan sebesar 1°C/100 m, yaitu pada susut
temperatur (lapse rate) adiabatik kering, dan temperatumya menjadi 5
°C pada dasar awan. Kenaikan udara selanjutnya menyebabkan
o
pendinginan 0,6 C/100 m pada susut temperatur adiabatik jenuh karena
adanya panas laten kondensasi yang diberikan pada udara.
Gambar 5.15. Terjadinya angin Föhn
Pada ketinggian 5500 m yaitu pada puncak awan maka
temperaturnya menjadi 29 °C. Pada lereng di bawah angin (leeward),
udara akan menjadi panas dengan 1 °C/100 m oleh proses adiabatik di
bawah angin (leeward) menjadi 11 °C dibandingkan 5 °C pada lereng
di atas angin (windward) ketinggian 1,5 km, dan pada waktu mencapai
o
permukaan tanah kembali temperaturnya menjadi 26 C dibandingkan
dengan 10 °C pada waktu udara belum menaiki pegunungan. lni berarti
148 Meteorologi Indonesia Volume 1