Page 27 - BUKU AJAR PENGANTAR GEOLOGI
P. 27

rekahan, karena tidak ada rekahan yang sebesar dimensi batolit. Karena besarnya,
             batholit  dapat  mendorong  batuan  yang  di1atasnya.  Meskipun  batuan  yang
             diterobos  dapat  tertekan  ke  atas  oleh  magma  yang  bergerak  ke  atas  secara
             perlahan, tentunya ada proses lain yang bekerja. Magma yang naik melepaskan
             fragmen-fragmen  batuan  yang  menutupinya.  Proses  ini  dinamakan  stopping.
             Blok-blok hasil stopping lebih padat dibandingkna magma yang naik, sehingga
             mengendap. Saat mengendap fragmen-fragmen ini bereaksi dan sebagian terlarut
             dalam  magma.  Tidak  semua  magma  terlarut  dan  mengendap  di  dasar  dapur
             magma.  Setiap  frgamen  batuan  yang  berada  dalam  tubuh  magma  yang  sudah
             membeku dinamakan Xenolith.

             3.5 Magma
                     Menurut  para  ahli  seperti  Turner  dan  Verhoogen  (1960),  F.  F  Groun
             (1947), Takeda (1970), magma didefinisikan sebagai cairan silikat kental  yang
                                                                                          o
             berpijar dan terbentuk secara alamiah, bertemperatur tinggi antara 1.500–2.500 C
             dan  bersifat  mobile  (dapat  bergerak)  serta  terdapat  pada  kerak  bumi  bagian
             bawah

                     Pembentukan mineral pada magma diteliti dengan intensif oleh Bowen.
             Reaksi pembentukan mineral saat pendinginan magma disebut Bowen‟s Reaction
             Series yang memberikan pemahaman pada kita mengapa mineral tertentu  dengan
             atom penyusun yang sama tidak dapat muncul secara bersamaan pada suhu dan
             tekanan tertentu.
                     Proses  peleburan  magma  terjadi  di  ruang  magma,  dimana  panas  bumi
             terkonsentrasi, Dinding ruang magma adalah batuan yang panas akan tetapi tidak
             cukup  panas  untuk  meleleh.  Batuan  disekaitar  magma  ini  akan  mengalami
             metamorfiseme sehingga menjadi batuan metamorf.
             3.5 Vulkanisme
                     Vulkanisme  adalah  kegiatan  yang  berkaitan  dengan  gerakan  magma.
             Magma sebagai masa silikat cair pijar sangat giat melakukan gerakan ke segala
             arah  baik  secara  vertical,  miring,  menyusup  atau  mendatar,  yang  bergerak
             dipermukaan bumi ataupun hanya di dalam bumi.

                     Gambar 7 menunjukkan proses pembentukan magma pada zona subduksi.
             Hal  ini  dapat  menjelaskan  pada  kita  mengapa  di  Indonesia  terdapat  deretan
             gunung api yang muncul disepanjang zona subduksi.









                                                   15
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32