Page 85 - MODUL ARSITEKTUR RUMAH SAKIT
P. 85
7. Permukaan jalan dan parkir menggunakan aspal dengan kemiringan
memadai. Selain itu bisa digunakan kombinasi material penutup yang
ideal terhadap penyerapan air permukaan adalah grass block.
8. Pada prinsipnya semua saluran drainase direncanakan terbuka atau semi
terbuka untuk memudahkan perawatan dan pemeliharaan.
Dimungkinkan ada saluran tertutup pada beberapa penggal yang ada
dibawah bangunan.
9. Penerapan hirarki pada sistem jaringan dengan perkiraan dimensi yaitu:
1) Saluran pengumpul dengan dimensi 30x40 merupakan saluran tegak
lurus saluran assainering kota penerima run-off yang berfungsi sebagai
pengumpul dari saluran-saluran penerima, 2) Saluran penerima dengan
dimensi 30x30 yang berfungsi menerima air hujan yang disalurkan
talang dari atap tiap bangunan atau kelompok bangunan.
10. Komponen pendukung saluran drainase antara lain: gorong-gorong
pada saluran menyilang terhadap jalan/selasar/sirkulasi dan sumur
resapan air hujan (retaining well) dengan persyaratan struktur tanah
tertentu. Sumur resapan dibangun di bagian bawah jalan sehingga
terhindar dari bongkar pasang akibat pengembangan bangunan.
f. Kriteria Desain Umum Pengelolaan Sampah
Untuk kepentingan pengelolaan sampah secara garis besar dapat
digolongkan dalam 2 (dua) jenis yaitu sampah medis dan non-medis.
1) Sampah medis Bisa disebut pula sampah klinis yang berasal dari
pelayanan medis, perawatan, gigi, farmasi atau yang sejenisnya,
pengobatan, dan perawatan yang menggunakan bahan beracun,
infeksius, berbahaya atau bisa membahayakan kecuali jika dilakukan
pengamanan tertentu.
2) Sampah non medis Merupakan buangan padat (solid waste) diluar
sampah medis atau klinis diatas. Umumnya sampah non-medis berasal
dari:
76