Page 2 - artikel to siswa 19-20
P. 2
Jamur Rhizopus ditandai oleh tubuh miselia bercabang yang terdiri dari
tiga jenis hifa: stolon, rhizoid, dan sporangiofor yang biasanya tidak bercabang.
Sporangia hitam di ujung sporangiofor bulat dan menghasilkan banyak spora
multinukleat nonmotil untuk reproduksi aseksual. rhizopus dapat bereproduksi
secara seksual ketika ada miselia yang kompatibel dan berbeda secara fisiologis.
Koloni yang tumbuh cepat memudar dari putih menjadi gelap karena mereka
menghasilkan spora dan mirip dengan permen kapas (permen benang atau benang
peri) dalam tekstur.
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun hal yang akan dikaji lebih lanjut
adalah ciri-ciri Rhizopus stolonifer, struktur tubuh, klasifikasi, cara reproduksi,
dan peranannya bagi kehidupan.
Metode
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian ilmiah sederhana.
Penelitian dilaksanakan di laboratorium Biologi SMAN Negeri 1 Selat. Alat dan
bahan yang digunakan meliputi: 1) Mikroskop, 2) Glas objek, 3) Kaca penutup, 4)
Jarum pentul, 5) Pipet tetes, 6) Air, 7) Roti basi yang berjamur. Prosedur
penelitian ini adalah: 1) siapkan alat dan bahan untuk pengamatan, 2) ambil
sedikit sampel jamur dari roti dengan menggunakan jarum pentul, 3) letakkan
jamur tersebut pada kaca objek yang telah disiapkan, 4) tutup kaca objek dengan
kaca penutup, perhatikan supaya tidak ada gelembung udara pada saat menutup
kaca objek, 5) amati dengan menggunkan mikroskop mulai dari perbesaran
rendah sampai tinggi, 6) gambar/foto hasil pengamatan, 7) analisis dilakukan
dengan membandingkan hasil pengamatan dan hasil studi literatur.
Hasil dan Pembahasan
Terdapat lima pokok bahasan yang ditinjau, antara lain (1) ciri-ciri jamur
Rhizopus stolonifer, (2) struktur tubuh jamur Rhizopus stolonifer, (3) klasifikasi
jamur Rhizopus stolonifer, (4) cara reproduksi jamur Rhizopus stolonifer, (5)
peranan jamur Rhizopus stolonifer dalam kehidupan sehari-hari.
Ciri-ciri jamur Rhizopus stolonifer
Rhizopus stolonifer merupakan salah satu dari jenis jamur Zygomycota
dengan ciri-ciri antara lain: 1) terdiri dari benang-benang hifa yang bercabang dan
berjalinan membentuk miselium, 2) hifa tak bersekat (bersifat senositik), 3) septa
atau sekat antar benang hifa biasanya hanya ditemukan pada saat sel reproduksi
terbentuk, 4) dinding selnya tersusun dari kitin, 5) koloni berwarna putih
berangsur-angsur menjadi abu-abu, 5) stolon halus atau sedikit kasar dan tidak
berwarna hingga kuning kecoklatan, 6) sporangiofor tumbuh dari stolon dan
mengarah ke udara, baik tunggal atau dalam berkelompok, 7) rhizoid tumbuh
secara berlawanandan terletak pada posisi yang sama dengan sporangiofor, 8)
sporangia memiliki warna coklat gelap sampai hitam, 9) kolumela berbentuk oval