Page 76 - Cerpen Surabaya Bukan Kenangan
P. 76

mengecek       tiket   yang     dimiliki   Dinda,    kemudian
           mempersilahkannya untuk menuju ke gerbong kereta yang

           akan  ia  tempati.  Karena  terburu-buru  dia  belum  sempat
           meminta  do’a  kepada  ibunya  agar  besok  lancar  dalam

           mengerjakan tesnya.


                  Ini  adalah  kali  ketiga  Dinda  pergi  ke  Surabaya,
           sekarang ada sensasi yang berbeda. Ia pergi sendiri tanpa

           ditemani  siapapun  dan  tidak  tahu  ke  arah  mana  ia  akan
           pergi.  Untunglah  jaman  sudah  canggih,  gadget  yang  ia

           punya sudah mampu memenuhi semua yang ia butuhkan.

           Salah  satunya  adalah  fitur  ojek  online  yang  bisa
           mengantarnya kemanapun dia mau dan memesan makanan

           yang ia inginkan.

                  Sesampainya di stasiun pemberhentian, ia memesan

           ojek online untuk mengantarnya ke hotel. Sesampainya di

           hotel,  ia  langsung  memberi  kabar  kepada  orang  tuanya
           bahwa  ia  sudah  sampai  di  hotel  dan  meminta  do’a  agar

           besok  berjalan  lancar.  Tak  ada  buku  materi  atau  apapun
           yang  ia  miliki  untuk  dipelajari.  Hanya  berbekal  kenekatan

           dan  do’a  yang  ia  bawa  untuk  besok,  selain  itu  ia  hanya




                                                                              72
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81