Page 73 - Cerpen Surabaya Bukan Kenangan
P. 73
masih belum memikirkannya.
Ditengah malam itu, Dinda terbangun dan melihat jam
di dindingnya menunjukkan jarum panjang di angka dua dan
jarum pendek di tengah-tengah angka lima. Sambil
mengingat-ingat mimpinya ia merasa mimpi itu seperti
kenyataan. Mimpi menaiki bis di tengah hutan dan ingin
masuk ke jurang. “Pertanda apa mimpi ini, sampai membuat
aku terbangun?” tanya Dinda dalam hati.
Karena sudah terbangun, akhirnya ia melanjutkan
untuk sholat tahajut meminta agar dihindarkan dari segala
mara bahaya. Dan pagi harinya, Dinda merasa yakin bahwa
dia harus mendaftarkan diri mengikuti tes CPNS. Dia
memilih kota yang selalu ingin dia datangi untuk berwisata
yaitu Kota Surabaya.
Ia hanya memberi tahu kedua orang tuanya, bahwa
ia mendaftarkan diri menjadi CPNS Guru di Kota Pahlawan
itu. Sebenarnya orang tua Dinda agak tidak setuju Dinda
mendaftarkan diri di Surabaya, karena masih belum tega
melihatnya tinggal sendiri di kota yang sebesar itu.
69