Page 75 - Cerpen Surabaya Bukan Kenangan
P. 75

“Aku udah nggak apa-apa kok bu, nanti antar aku ke
           stasiun ya.” Dinda berkata dengan suara yang lemas.


                  “Kamu  masih  lemas  gitu  kok,  kalau  ada  apa-apa
           dijalan gimana?” tanya ibu cemas.


                  “Nggak  akan  ada  apa-apa  bu,  do’akan  aku  ya  biar

           bisa dapat nilai yang bagus.” Pinta Dinda.

                  “Ya udah, sekarang  sarapan dulu dan minum obat.

           Habis  itu  mandi.”  Kata  ibu.  “Berangkatnya  siang  kan  ke
           stasiun? Nanti biar ibu antar.”


                  “Ya  bu.”  Jawab  Dinda,  sambil  mencoba  bangun
           dengan  sekuat  tenaga.  Ia  mengambil  sepiring  nasi  yang

           disediakan  oleh  ibunya  tadi  dan  memakannya  hanya

           beberapa  suap  saja.  Karena  lidahnya  hanya  merasakan
           pahit saja.


                  Dengan tubuh yang masih sakit, Dinda berangkat ke
           stasiun kereta api diantar oleh ibunya naik motor. Saat ia

           sampai  di  stasiun  ternyata  kereta  yang  akan  ia  tumpangi

           sudah persiapan berangkat. Ia langsung berlari karena takut
           tertinggal.   Dengan      segera     petugas    keamananpun




                 71
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80