Page 80 - Cerpen Surabaya Bukan Kenangan
P. 80

Waktu telah selesai, poin yang didapat Dinda sudah
           keluar. Dilayar terdapat angka yang lumayan tinggi, tetapi

           ada  kalimat  di  bawahnya  yang  membuatnya  sedih  Anda
           Belum Lolos.


                  Lemas  rasa  kaki  Dinda  untuk  melangkah  keluar

           ruangan,  dalam  hatinya  berkecamuk  perasaan  sedih,
           kecewa,  pasrah  menjadi  satu.  Suara  riuh  antara  satu

           peserta  dengan  peserta  lainnya  yang  menceritakan  hasil
           nilainya menjadi pemandangan yang tak biasa baginya.


                  Tiba-tiba  terdengar  suara  adzan  dzuhur.  Dinda
           bergegas  mengambil  air  wudhu  yang  di  sana  sudah

           mengantri  peserta  ujian  yang  lain  yang  sama-sama

           mengambil air wudhu.

                  Sholat  menjadi  salah  satu  cara  Dinda  untuk

           mengurangi rasa sedihnya, karena belum lolos dalam ujian
           ini. Ia berdo’a jika memang ini adalah rejekinya, dia meminta

           untuk diberikan jalan dan jika ini bukan rejekinya ia meminta

           untuk menggantinya dengan rejeki yang lain yang lebih baik.

                  Setelah selesai sholat, Dinda menelepon ibunya. Ia

           meminta maaf kepada ibunya kalau pada kesempatan kali


                                                                              76
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85