Page 82 - Cerpen Surabaya Bukan Kenangan
P. 82
Ibu yang sedang memasak di dapur sampai kaget
mendengar suara teriakan Dinda lalu menghampirinya yang
sedang loncat-loncat sambil mengayun-ayunkan tangannya
ke atas. “Kamu ini kenapa sih Din?” tanya Ibu.
“Dinda ternyata lolos dan ikut ke ujian selanjutnya bu.”
Jawabnya sambil senyum-senyum.
“Alhamdulillah Din, semoga kamu bisa masuk ya
nak.” Ungkap Ibu Dinda. Walaupun dalam hatinya masih
belum siap untuk ditinggal putri kecilnya. Karena biasanya
Dinda adalah tempat ibu bercurah pikiran.
Pada tes yang kedua ini, dia lebih mempersiapkan diri
lagi berharap agar nilainya dapat melampaui pesaingnya.
Tekad Dinda untuk merantau dan tinggal sendiri di kota
semakin membulat. Semua barang sudah ditata, pesan tiket
dan booking hotel sudah dilakukan.
Keesokan harinya ia berangkat ke Surabaya dan
mengikuti tes ujian yang kedua. Selama perjalanan ia
merenung sejenak “Selamat datang kembali Surabaya.”
Ungkapnya dalam hati. “Semoga ini bukan akhir dari
78