Page 88 - Cerpen Surabaya Bukan Kenangan
P. 88

Satu  bulan  sudah  Dinda  menjalani  hari-harinya  di
           kota Pahlawan, Surabaya. Awal bulan April tahun 2019, dia

           merajut  kenangan  indah  bersamaan  dengan  berseminya
           bunga tabebuya disepanjang jalan kota Surabaya. Warna-

           warni  bunga  tabebuya  berguguran  layaknya  berada  di

           lorong kota Jepang.

                  Kali ini ia akan pergi menikmati indahnya tabebuya

           bersama dengan anak-anak yang baru mulai ia kenal. Anak-
           anak  yang  akan  ia  temui  setiap  harinya  sebelum  mereka

           melangkah  dari  kelas  6.  Kebahagiaan  sederhana  untuk

           mengenal mereka lebih dekat lagi.

                  Bersenda gurau, berjalan menyusuri trotoar dengan

           candaan yang receh tapi dengan senyuman dan tawa yang
           tulus dari mereka membuat Dinda semakin sayang dengan

           Surabaya.  Itu  mengingatkannya  dengan  anak-anak  yang

           sekarang ia tinggalkan untuk bekerja di Surabaya.

                  Berhentilah  Dinda  dan  anak-anak  disebuah  tempat

           istirahat yang ada di trotoar itu. “Kita berhenti sebentar yuk
           nak, bu Dinda capek ni.” Keluh Dinda sambil membungkuk

           dan memukul lututnya dengan pelan.



                                                                              84
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93