Page 10 - Materi Ajar Modul 1 Bahasa Indonesia KB 3_I Putu Agus Suhendra Adi Putra, S.Pd.
P. 10
a. Hakikat Teks Nonfiksi
Teks nonfiksi adalah teks yang berisikan tulisan berdasarkan
kenyataan yang mengkaji keilmuan atau pengalaman seseorang
(Nurgiyantoro, 2017:19). Wicaksono (2014: 15) menambahkan bahwa teks
nonfiksi merupakan sastra non imajinatif yang memiliki ciri-ciri isinya
menekankan unsur faktual, menggunakan bahasa yang cenderung denotatif,
dan memenuhi unsur-unsur estetika seni. Dasuki (2017: 20) mengungkapkan
teks nonfiksi merupakan sebuah tulisan yang di hasilkan dalam bentuk cerita
nyata atau cerita kehidupan setiap hari yang di tuliskan menjadi sebuah
cerita. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa teks non fiksi
merupakan suatu teks yang berdasarkan kenyataan dan bersifat faktual.
Untuk dapat membuat teks nonfiksi tentu tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan praktik menulis. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
proses menulis. Haryadi dan Zamzami (1996) membagi proses menulis
kedalam lima tahapan, yaitu pramenulis, menulis, merevisi, mengedit, dan
mempublikasikan. Secara lebih rinci tahapan tersebut dijabarkan sebagai
berikut:
1) Tahap pramenulis, pada tahap ini penulis menemukan ide gagasan yang
akan dituangkan, menentukan judul karangan, menentukan tujuan,
memilih bentuk atau jenis tulisan, membuat kerangka dan
mengumpulkan bahan-bahan.
2) Tahap menulis, pada tahap ini penulis mulai menjabarkan ide ke dalam
bentuk tulisan. Ide-ide itu dituangkan dalam bentuk kalimat dan paragraf.
Selanjutnya, paragraf-paragraf itu dirangkai menjadi satu karangan yang
utuh.
3) Merevisi, pada tahap ini dilakukan koreksi terhadap keseluruhan
karangan. Koreksi dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya struktur
karangan dan kebahasaan.
4) Mengedit, pada tahap ini diperlukan format baku yang akan menjadi
acuan, misalnya ukuran kertas, bentuk tulisan, dan pengaturan spasi.
Proses pengeditan juga dapat diperluas dengan menambahkan gambar
atau ilustrasi.
5) Mempublikasikan, yakni menyampaikan hasil tulisan kepada publik
dalam bentuk cetakan, noncetakan, atau kedua-duanya. Kegiatan
menulis merupakan salah satu keterampilan yang dipelajari di Sekolah
Dasar.
Kegiatan menulis permulaan diajarkan pada siswa Sekolah Dasar kelas
rendah dan kegiatan menulis lanjutan dilaksanakan di Sekolah Dasar kelas
tinggi. Salah satu keterampilan menulis yang harus dipelajari oleh siswa
Sekolah Dasar diantaranya menulis karangan nonfiksi. Menguasai secara
teoritis dan secara praktis teks nonfiksi merupakan hal yang harus dimiliki
oleh guru profesional. Dengan menguasai teksnonfiksi secara teoritis dan
7