Page 19 - Materi Ajar Modul 1 Bahasa Indonesia KB 3_I Putu Agus Suhendra Adi Putra, S.Pd.
P. 19

5.  Menggunakan  ragam  bahasa  yang  resmi  dan  baku,  hal  ini  dikarenakan
                             dengan menggunakan bahasa resmi yang bercirikan lugas, logis, denotatif dan
                             efektif akan membuat bahasa artikel ilmiah terasa padat dan berisi.

                      D.Unsur Kebahasaan Artikel

                          Unsur  kebahasaan  yang  terdapat  dalam  artikel  dan  karya  ilmiah  memiliki
                      persamaan karena penyajian isinya berdasarkan fakta yang dibeberkan melalui opini,
                      bukan fiksi atau imajinasi. Berikut adalah unsur kebahasaan yang harus dicermati
                      (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 156).
                         1. Adverbia
                          Merupakan satuan bahasa yang dapat mengekspresikan sikap eksposisi. Agar artikel
                      dapat  lebih  meyakinkan  pembaca,  diperlukan  ekspresi  kepastian,  yang  dapat  dipertegas
                      dengan  penggunaan  kata  keterangan  atau  adverbia  frekuentatif,  seperti:  selalu,  sering,
                      kadang-kadang, biasanya, sebagian besar dan jarang.

                          2. Konjungsi

                          Konjungsi atau kata sambung adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan
                      dua satuan bahasa yang sederajat, yaitu kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa
                      dengan  klausa,  serta  kalimat  dengan  kalimat.  Jenis  konjungsi  yang  digunakan
                      haruslah  tepat  guna  agar  memperkuat  kebahasaan  yang  digunakan  dalam  artikel.
                      Berikut adalah beberapa jenis konjungsi yang sering dijumpai pada artikel.
                             a.  konjungsi  untuk  menata  argumentasi,  meliputi:  pertama,  kedua,
                                berikutnya.
                             b. konjungsi  yang  digunakan  untuk  memperkuat  argumentasi, selain
                                itu, misalnya, seperti, padahal, justru, sebagai contoh;
                             c.  konjungsi  yang  menyatakan  hubungan  sebab-akibat,
                                seperti: sejak, sebelumnya, dan sebagainya;
                             d. konjungsi  yang  menyatakan  harapan,  contohnya:  supaya,  dan
                                sebagainya.
                          3. Kosakata
                             Kosakata  yang  dimaksud  adalah  perbendaharaan  kata.  Agar  teks  artikel
                      mampu  menarik perhatian pembaca, diperlukan kosakata yang  luas dan  menarik.
                      Biasanya konten teks yang menarik akan mencakup dan mempertimbangkan hal-hal
                      berikut ini.
                             a.  Aktual, topik  yang dibahas sedang  menjadi pembicaraan orang banyak
                                atau baru saja terjadi.
                             b. Fenomenal,  yakni  megah, besar,  luar  biasa, hebat, dan dapat dirasakan
                                pancaindra.
                             c.  Editorial, artikel dalam surat kabar yang mengungkapkan pendirian editor
                                atau pemimpin surat kabar.
                             d. Imajinasi, memberikan dan memancing daya pikir untuk membayangkan
                                suatu peristiwa terhadap pembacanya.



                                                                                                     16
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24